Empat Jenazah Korban Pembantaian KKB Papua Tiba di RS Polda Papua Barat
Empat jenazah korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua Barat, di Manokwari -Antara/FIN.co.id-
Menurut keterangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yohanis Momot, , dari 12 orang pekerja, empat orang ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Tujuh pekerja selamat setelah melarikan diri, seorang pekerja lainnya ditemukan dengan kondisi mengalami luka berat.
"Pekerja yang mengalami luka berat sementara dirawat di RSUD Teluk Bintuni dan tujuh orang yang selama sudah tiba di Bintuni," kata Momot dikutip dari FIN.co.id, Sabtu 1 Oktober 2022.
"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada aparat Polri dan TNI yang melakukan gerak cepat mengevakuasi para korban," lanjut Momot.
Proses evakuasi korban dilakukan oleh aparat gabungan dipimpin langsung oleh Kapolres dan Dandim Teluk Bintuni.
Jenazah para korban yang telah dievakuasi dari lokasi kejadian langsung dibawa menuju Instalasi Gawat Darurat RSUD Teluk Bintuni, selanjutnya jenazah para korban akan diberangkatkan ke daerah asal masing-masing korban.
Hingga saat ini, Kepolisian masih melakukan proses identifikasi jenazah para korban pembunuhan sadis oleh KKB itu.
Video pembantaian empat orang pekerja jalan Trans Papua Barat beredar di media sosial. Pembantaian sadis itu diduga dilakukan oleh kelompok kriminas bersenjata atau teroris KKB Papua.
Video itu dirilis oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) wilayah Kodap IV usai kejadian pada Kamis 29 September 2022 di perbatasan kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Maybrat.
Dalam video dan foto yang beredar, terlihat sebanyak empat orang pekerja tewas dibunuh dan para korban tergeletak usai dibantai dengan sadis.
Kelompok teroris tersebut juga membakar alat berat (excavator).
Dalam rekaman suara yang diketahui merupakan Juru Bicara TPNPB - OPM Sebby Sembom menerangkan bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIT.
Pihak TPNPB-OPM beralasan aksi sadis yang mereka lakukan, karena mereka menemukan satu pucuk senapan tabung (senapan gas) dan sejumlah amunisi senjata api laras panjang kaliber 5,56 mm dan amunisi senjata api laras pendek (pistol).
"Di sini terjadi penembakan terhadap empat orang pekerja perusahaan jalan karena alasan kedapatan senjata tabung 12 butir amunisi jenis SS1 atau kode Peluru 5,56 mm dan sejumlah butir amunisi jenis pistol," ungkap salah seorang dalam video yang diduga bernama Arnoldus Yancen Kocu.
"Sehingga dari lapangan langsung lakukan tindakan pembunuhan dan penembakan. Sekalian membakar dua truk dan dua alat berat yaitu excavator. Dan empat orang mati tempat dan tiga orang luka-luka," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id