BNN KBB Libatkan Pesantren Rehabilitasi 23 Pelajar Terpapar Obat-Obatan Terlarang
ilustrasi narkoba jenis sabu yang digunakan oleh anggota DPRD Purwakarta---dok-radarjabar.com
BANDUNG BARAT, RADARTASIK.COM – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat, 23 pelajar sedang melakukan rehabilitasi akibat terpapar obat-obatan terlarang.
Penjualan obat terlarang dengan harga yang murah menjadi salah satu penyebab mudahnya para pelajar mendapatkan barang haram.
"Data dari September 2022 sekarang, 23 orang yang melakukan rehabilitasi. Kebanyakan adalah anak usia pelajar akibat obat-obatan terlarang," jelas Kepala BNN Bandung Barat, AKBP M. Yulian kepada radarjabar.com Jumat, 16 September 2022.
Upaya memerangi terhadap narkotika perlu partisipasi dari semua pihak. Mulai dari instansi pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, lembaga pendidikan, dan yang terpenting adalah peran keluarga di rumah.
BACA JUGA:Tragis, Ibu dan Anak Terbakar Akibat Petasan Nempel ke Knalpot Motor
BACA JUGA:Pemakan Kucing dari Bengkulu akan Dites Narkoba dan Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
"Kami terus-menerus, melakukan penindakan terhadap para pengedar. Sementara untuk upaya pencegahan kita juga terus gencar sosialisasi bahaya Narkoba, terutama bagi kalangan remaja," tegasnya.
BBN menyediakan pelayanan gratis rehabilitasi. Untuk sisi pemulihan, tidak hanya sekadar medis (detoksifikasi).
Rehabilitasi non-medis seperti edukasi ajaran agama dengan melibatkan pesantren.
BNN KBB sendiri telah bekerjasama dengan 3 pondok pesantren di Kabupaten Bandung Barat.
BACA JUGA:Memburu Tersangka Kasus Narkoba ke Sumatera, Satresnarkoba Serang Temukan 3 Hektar Ladang Ganja
Diantaranya Pesantren Darul Inayah di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Alhidayah Gununghalu, dan Ponpes Assalafiah, di Lembang.
Rehabilitasi tersebut diketahui tak berbayar atau gratis berdasarkan tingkat kecanduannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: