Registrasi Sosial Ekonomi Jadi Jawaban BPS Atas Kenaikan Harga BBM
Roni Yuniawan Fungsional Statisi Muda BPS Kabupaten Garut-Foto:dokradartasikmalaya.disway.id/dokroniyuniawan-
Angka ini diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan. Selain itu, kata dia, 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yang memiliki mobil pribadi. Padahal tujuan utama subsidi BBM ini agar dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan rendah, usaha mikro kecil, petani dan nelayan.
BACA JUGA:Kata Dinas Tenaga Kerja, Ada 3.400 Orang Pencaker di Kota Tasikmalaya
Selain alasan di atas, kenaikan harga minyak dunia akibat perang Rusia – Ukraina menjadi alasan kuat harga BBM dinaikkan.
Seiring dengan peperangan yang terus berkecamuk antara Rusia dengan Ukraina sejumlah dampak mulai dirasakan akibat sanksi dari negara barat terhadap Rusia. Salah satunya adalah harga minyak dunia yang kian menanjak.
Respon dari tingginya harga minyak dunia, harga BBM di Indonesia pun otomatis naik.
BACA JUGA:Imbas Kenaikan Harga BBM, Wali Kota Banjar Ajak Seluruh ASN Naik Sepeda ke Kantor
Efek Kenaikan BBM
Menurut para ahli ekonom, kenaikan BBM ini akan menyebabkan efek domino terhadap kenaikan harga kebutuhan masyarakat lainnya, utamanya sembako. Mengapa demikian, karena hampir sebagian besar kegiatan usaha dan mobilitas masyarakat sehari-hari menggunakan kendaraan yang memerlukan bahan bakar minyak.
Biaya logistik akan naik, biaya produksi hingga biaya distribusi barang akan naik, sehingga dipastikan akan berdampak terhadap kenaikan harga produk barang dan jasa ditingkat konsumen (masyarakat). Inilah yang disebut inflasi.
Dikutip dari bps.go.id, Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Kekhawatiran selanjutnya jika terjadi inflasi adalah angka pengangguran meningkat.
Hal tersebut bisa terjadi karena biaya-biaya produksi kegiatan usaha meningkat sehingga perusahaan akan “merumahkan” beberapa buruh/ karyawannya untuk menekan biaya pengeluaran, disisi lain para buruh/ karyawan pun akan menuntut upah lebih tinggi untuk membayar biaya kebutuhan hidup sehari-hari yang mengalami kenaikan.
Selain dampak di atas, pengaruh besar dari kenaikan BBM yang timbul adalah daya beli masyarakat akan menurun, utamanya masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah.
Harga-harga kebutuhan pokok yang relatif naik dikhawatirkan akan menimbulkan rendahnya tingkat daya beli karena banyak masyarakat tak mampu membeli barang-barang yang menjadi kebutuhannya. Jika demikian, maka pertumbuhan ekonomi secara nasional akan menurun.
BACA JUGA:Ribuan Pencaker Serbu Job Fair 2022, Waktu Kunjungan Diatur Agar Tertib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: