Anggaran 10 Miliar, Pembangunan Alun Alun Singaparna Ditargerkan Selesai dalam 3 Bulan
RAPAT. Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sekaligus sosialisasi terkait rencana pembangunan Alun-Alun Singaparna yang akan dibangun dalam waktu dekat ini, Senin (5/9/2022).-Radika Robi Ramdani / Radar Tasikmalaya-
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Cecep Nurul Yakin, Wakil Bupati Tasikmalaya melakukan sosialisasi rencana pembangunan atau penataan Alun-Alun Singaparna dalam waktu 3 bulan.
Cecep bersyukur penataan Alun-Alun Singaparna sudah teranggarkan dari Pemprov Jabar, bahkan proses lelang sudah dilaksanakan.
“Sekarang tinggal menunggu kontrak dua hari lagi dan di masyarakat yang paling penting semuanya sudah mendukung. Barusan semuanya sudah menyampaikan harapan, aspirasinya dan semua postif,” katanya usai kegiatan sosialisasi kepada Radar, Senin 5 September 2022.
BACA JUGA:Dianggap Mualaf Setelah Bertemu Ustaz Abdul Somad, Ini Tanggapan Daniel Mananta…
“Saya memohon doa kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, agar Alun-Alun Singaparna ini bukan milik Kecamatan Singaparna melainkan warga Kabupaten Tasikmalaya,” lanjutnya.
“Dalam pelaksanaannya semoga berjalan lancar, cuaca mendukung, sehingga dalam sisa waktu tinggal 3 bulan bisa dapat diselesaikan tepat waktu,” harapnya.
Rencana dalam dua hari ke depan harus sudah teken kontrak, meskipun ada beberapa yang harus dikomunikasikan terutama warga pasar baru, beserta teman-teman pedagang kaki lima yang harus direlokasi dari depan pasar.
“Tadi disampaikan, warga pasar ingin bertemu dulu, insyaallah besok datang bertemu. Karena persoalan ini merupakan persoalan semua. Ini program strategis Pak gubernur di Kabupaten Tasikmalaya yang pertama, kalau kali ini tidak sukses dalam pelaksanaannya maka muka kita yang kecipratan,” terangnya.
“Makanya saya turun sebagai bentuk tanggung jawab, agar program strategi ini berjalan sesuai yang diharapkan. Target tahun ini bisa selesai dan harus selesai. Untuk anggarannya kurang lebih ada Rp 10 miliar,” jelasnya.
Menurut Cecep, untuk relokasi pedagang kaki lima, menurut informasi dari dinas akan dipindah ke pasar baru.
“Barusan dari masyarakat pasar baru, jangan dulu dipindah sebelum bertemu. Makanya insyaallah besok datang ketemu dengan warga pasar, agar mereka nantinya merasa diajak bicara,” harapnya.
“Saya sudah menugaskan ke Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan agar segera berkoordinasi dengan Dinas Binamarga Provinsi. Karena itu jalan provinsi, sehingga kewenangannya kalau menata drainase jalan provinsi bukan urusan kita,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: