Khawatir Bentrok, 18 Juru Parkir HZ Mustofa Tak Mau Memaksa Masuk ke Jalan Pemuda

Khawatir Bentrok, 18 Juru Parkir HZ Mustofa Tak Mau Memaksa Masuk ke Jalan Pemuda

Sejumlah jukir asal HZ Mustofa menunjukan surat perintah tugas sementara dari UPTD Pengelola Parkir saat menerima penolakan warga Jalan Pemuda, Rabu (27/7/2022). Foto: Firgiawan/Radar Tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - 18 juru parkir (jukir) yang sebelumnya bertugas di Jalan HZ Mustofa ditolak beroperasi di Jalan Pemuda oleh warga setempat.

Sebab, kondisi jalan tersebut ramainya hanya di jam tertentu dan sudah memiliki jukir rutin yang terbiasa bertugas. 

Hal itu dikemukakan salah seorang juru parkir Holik Sofyan saat berbincang dengan warga dan jukir setempat.

BACA JUGA:Lahan Parkir HZ Mustofa Tidak Berpengaruh Terhadap Kunjungan Pembeli

Menurutnya, para jukir sempat diundang Dinas Perhubungan (Dishub) dan ditugaskan untuk menjadi petugas parkir di Jalan Pemuda oleh UPTD Parkir. Sementara, saat ia datang ke lokasi warga menolaknya. 

“Kita terus terang saja bingung. Satu sisi kita ikuti arahan dari UPTD Parkir dan dibekali surat tugas ini, di sisi lain warga di sini dan jukirnya menolak keberadaan kami karena kondisi yang ada sepi dan sudah banyak yang bergantung di lapak parkir di sini,” kata Holik.

Menurutnya, Surat Perintah (SP) yang dikantongi bersama 18 rekan lainnya efektif sejak 19 Juli 2022 lalu. Hanya mereka baru efektif ke lapangan kemarin.

BACA JUGA:10 Lokasi Kantong Parkir ke Kawasan HZ Mustofa, Dishub Lakukan Optimalisasi

Namun, di hari pertama bertugas langsung mendapat penolakan. “Kita enggan kalau harus berbenturan dengan warga sini. Ini mau gimana, kita tidak ada kepastian dan kejelasan untuk mencari makan, apalagi setor ke kas daerah,” keluhnya. 

Jukir lainnya, Supriatna menceritakan selama bertahun-tahun tugas di HZ Mustofa. Dalam satu bulan ia dan rekannya menyetor ke kas daerah rata-rata Rp 1,5 sampai 1,8 juta per bulan.

Satu lapak dengan luas rata-rata 30 kali 40 meteran, mereka bertugas dua shift siang dan malam secara bergantian.

BACA JUGA:UPDATE, Mau ke HZ Mustofa Kota Tasik? Simak Lokasi Parkir karena Sudah Dipindahkan

“Setengah hari satu shiftnya. Rata-rata kita setor tidak kurang dari Rp 1,5 jutaan lah. Jadi per lapak atau area tugas Rp 3 jutaan sebulan,” ungkapnya. 

Ketika harus bertugas di Jalan Pemuda, kontan ia kebingungan. Apalagi dihadapkan dengan fakta yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: