Kolaborasi bank bjb Wujudkan Jabar Goes Digital
Reporter:
agustiana|
Kamis 18-03-2021,22:31 WIB
BANDUNG - Digitalisasi merupakan sesuatu yang niscaya di tengah arus perubahan zaman.
Proses migrasi digital di segala lini kehidupan menjadi hal yang saat ini tengah bergeliat.
Semua pihak harus siap beradaptasi agar tak gagap menangkap peluang untuk berkembang dalam setiap perubahan.
bank bjb sebagai agen perubahan nasional siap menjadi mitra setia kolaborasi pemerintah daerah dalam mengakselerasi penetrasi digitalisasi di Jawa Barat (Jabar) dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan terwujudnya visi provinsi digital, termasuk melalui upaya digitalisasi transaksi guna meningkatkan pendapatan daerah sebagai pintu gerbang bagi gerak langkah digitalisasi yang sejalan dengan visi pertumbuhan.
Salah satu bentuk dukungan tersebut disampaikan dalam Webinar Nasional
"Digitalisasi Transaksi Pendapatan Daerah dalam Rangka Mendukung Ekonomi dan Terwujudnya Visi Provinsi Digital di Jawa Barat" dalam event Jabar Goes Digital pada Kamis (18/3/2021).
Seperti diketahui, bank bjb merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) sebagai ujung tombak digitalisasi di daerah.
Direktur IT, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier menyampaikan bank bjb bersama semua stakeholder dalam TP2DD terus mendorong pembentukan kultur pembayaran digital bagi masyarakat lewat program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Program ini menjadi pintu gerbang pembiasaan masyarakat khususnya dalam hal pembayaran transaksi digital.
"Kami sangat menyambut baik pembentukan Tim TP2DD sebagai komando digitalisasi karena dengan komando yang kuat, digital ecosystem akan menguat penetrasinya. Diharapkan ETPD ini akan menjadi pintu gerbang digitalisasi sehingga masyarakat kulturnya akan berubah," kata Rio.
Dia mengatakan, hal tersebut sejalan dengan visi dan misi bjb di 2020 yang salah satunya adalah berfokus menjadi partner utama pemerintah daerah dalam mengelola keuangan.
Selain itu, bjb juga berkomitmen memberikan kontribusi dan partisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah.
"Kami sangat serius untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui digitalisasi perbankan serta menggunakan big data untuk menyusun strategi pengembanagn produk dan layanan digital," ungkapnya.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendorong inklusi keuangan dan penetrasi pasar perusahaan sehingga semakin banyak masyarakat pengguna platform-platform transaksi digital.
bank bjb juga mendorong digitalisasi penerimaan pajak pemerintah daerah melalui teknologi QRIS. Hal ini sejalan dengan target 12 juta pengguna QRIS yang dicanangkan Bank Indonesia (BI).
"bank bjb akan mengoptimalisasi penerimaan pajak daerah melalui channel digital dan menggali potensi pajak yang masih memakai model manual," ungkapnya.
Dia mencontohkan, dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar misalnya, masih terdapat potensi elektronifikasi transaksi hingga mencapai Rp7,1 triliun hanya dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Jumlah itu masih akan bertambah bila merujuk pada potensi penerimaan lainnya seperti BPHTB, PJDL, PBB, DPMPTSP dan WEBREG.
"Mudah-mudahan dengan percepatan di tahun ini dan di tahun tahun ke depan dengan recovery dari COVID-19, potensi ini dapat dijangkau sehingga accountibility dari penerimaan ini bisa kita dapatkan secara optimal," jelasnya.
Selain itu, untuk menopang ETPD, bank bjb juga menghadirkan platform bjb Go Smart City sebagai sarana untuk mendukung implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah secara end to end dan dapat diterapkan di seluruh area Jabar-Banten. Platform ini bahkan digunakan di seluruh daerah lainnya di Indonesia.
bjb Go Smart City terdiri dari komponen-komponen Go Government, Go Branding, Go Economy, Go Living, Go Society dan Go Environtment. Masing-masing komponen menyediakan sarana transaksi digital dan program untuk mendukung program Smart City pemerintah daerah.
Sementara Go Government terdiri dari layanan e-Tax, e-BPHTB, e-Retribusi, SP2D Online, IBC, Smart Village. Go Branding mencakup layanan Kartu ATM/Debit Co-Branding, Kartu Pegawai, Kartu Kredit Pemerintah. Go Economy terdiri dari fasilitas Kredit UMKM, Kredit ASN, bjb BiSA (Digital laku Pandai), bjb Indah (Infrastruktur Daerah).
Go Living menyediakan sarana transaksi mutakhir yang mendukung gaya hidup modern seperti uang elektronik bjb DigiCash, Virtual Account, dan bjb Edupay. Adapun Go Society memiliki fasilitas e-Ticketing dan e-Parking. Sedangkan Go Environment diimplementasikan melalui CSR bank bjb.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik segala upaya percepatan digitalisasi ekonomi oleh berbagai pihak termasuk bank bjb.
Dia mengatakan, kolaborasi dengan berbagai lini merupakan hal yang mutlak untuk menjadikan Jabar sebagai provinsi yang inovatif.
"Kita juga ingin proses digital ini inklusif, tidak hanya di pemerintahan, tapi juga di masyarakat inovasi-inovasi kita lahirkan. Kolaborasi sangat kita butuhkan sehingga Jawa Barat dengan teori pentahelix menjadi provinsi yang inovatif tapi juga selalu gotong royong," ungkapnya. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: