Warga Perkotaan Ciamis Paling Rentan Terkena DBD

BACA JUGA:DBD di Ciamis Meningkat, Satu Balita Meninggal
Tingginya kasus DBD ini karena faktor kepadatan penduduk dan karakteristik pekerjanya yang mempunyai mobilitas tinggi.
Sehingga keluarga tidak sempat melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Rata-rata perkotaan paling tinggi terkena kasus DBD disebabkan kelembaban udara tinggi karena banyak rumah saling berdempetan, padat penduduk dan mempunyai mobilitas tinggi sehingga tidak sempat PSN,” terang Hikmat.
BACA JUGA:Anak dan Istri Dewan Terkena DBD, Cegah dengan Fogging dan 3M Plus
Dengan tingginya kasus DBD, kata dia, pihaknya gencar melakukan promosi atau sosialisasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J). Nantinya pemilik rumah yang bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
“Dengan banyak kasus DBD di sini, kita terus sosialisasi agar setiap rumah melakukan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J),” lanjutnya.
Ia menambahkan, “Untuk itu, saya meminta bantuan ketua RW ataupun ustaz di forum pengajian untuk menginformasikan kepada masyarakat.”
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: