Data Banjir Garut: 19.546 Jiwa Terdampak, Melanda 90 Desa dan Kelurahan, Ini Sungai-Sungai yang Meluap

Data Banjir Garut: 19.546 Jiwa Terdampak, Melanda 90 Desa dan Kelurahan, Ini Sungai-Sungai yang Meluap

Pemerintah daerah maupun pusat, kata Helmi Budiman, sudah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi daerah terdampak banjir dengan menerjunkan petugas untuk membersihkan lingkungan, kemudian menyalurkan logistik, dan juga menyiapkan bantuan perbaikan rumah.

Bantu Para Korban

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Garut akan memberikan uang kepada korban banjir yang membersihkan rumah. Besarannya variasi. Ada yang Rp 500 ribu, ada yang Rp 1 juta. 

Bupati Kabupaten Garut H Rudy Gunawan mengajak para penyintas banjir untuk segera membersihkan kembali rumahnya. 

Bupati juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan memberikan uang kerohiman.

Uang kerohiman itu dalam bentuk cash for work bagi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Garut.

"Mengerjakan pekerjaan oleh sendiri membersihkan rumahnya masing-masing Rp 500 ribu rupiah per rumah,” ujar Bupati Rudy Gunawan, Sabtu 16 Juli 2022.

“Dan selanjutnya yang bagi agak berat, ada lumpur dan sebagainya akan diberikan maksimal 1 juta rupiah per rumah," lanjutnya.

Selain itu, Rudy juga menginstruksikan kepada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut untuk menyalurkan beras cadangan pemerintah kepada masyarakat.

Adapun beras yang akan dibagikan 4,5 kg untuk satu rumah sebagai emergency. Itu dalam rangka memulihkan pangan saat bencana banjir. 

Terkait air bersih, Ia juga telah meminta Direktur Utama PDAM untuk segera memulihkan saluran air yang sudah keruh diakibatkan oleh banjir.

"Dan saya minta dinas-dinas teknis bersama dengan TNI Polri nanti membackup untuk melakukan pembersihan evakuasi," ungkapnya.

Terakhir, Rudy juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk segera  melakukan langkah-langkah di lapangan.

Bupati Garut mengajak masyarakat untuk tidak panik, karena saat ini pemerintah daerah masih memiliki anggaran yang cukup untuk penanganan banjir melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). 

"Semua bisa dilakukan gotong royong, jangan panik. Kepada kepala desa, kepala kelurahan dibawah koordinasi pak camat melakukan langkah konkret di lapangan. Segera laporkan untuk mengatasi kesulitan masyarakat kita," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fajar.co.id