Waspada! Kasus DBD di Ciamis Berpotensi Terus Naik, Lihat Data Per Puskesmas
Kemudian menutup tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya. Terakhir, mengubur barang bekas yang memiliki potensi perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
“Masyarakat mesti melakukan PSN, untuk menunjang angka bebas jentik. Salah satu kegiatan yang dianjurkan adalah Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J),” ujarnya.
Kata dia, program G1R1J ini mesti didukung oleh pemerintah desa, tentunya melalui pemberdayaan keluarga. Terutama bagi daerah yang endemis.
Di Ciamis kurang lebih ada 10 puskesmas yang dipetakan endemis DBD yakni Ciamis, Imbanagara, Cikoneng, Sindangkasih, Sadanaya, Baregbeg, Cijeungjing dan Handapherang.
BACA JUGA: 2 Mantan Jenderal Mabes Polri Ikut Komentari Tewasnya Brigadir J di Rumdin Irjen Ferdy Sambo
“Dianggap trendnya naik pada kasus DBD, pemerintah desa wajib melakukan pemberdayaan kepada keluarga. Bentuknya dengan G1R1J, gerakan ini orang yang ada di rumah bertanggung jawab agar angka jentik nol,” katanya.
Pengelola Program Kasus DBD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Pendi Saputra mengungkapkan hasil penyelidikan kasus DBD 2022, terdiri dari lokal dan impor.
“Rata-rata yang terjangkit DBD adalah satu lingkungan atau RW (rukun warga, red). Sedangkan kalau satu rumah dan impor jarang,” ujarnya.
Rincian Kasus DBD di Kabupaten Ciamis 18 Juli 2022:
Laporan Berdasarkan Puskesmas:
- Ciamis : 98 kasus
- Handapherang : 48 kasus
- Baregbeg : 44 kasus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: