Wamendag Ajak Investor Singapura Berbisnis Kripto di Indonesia, Anggap Potensi Pasarnya Menjanjikan

Wamendag Ajak Investor Singapura Berbisnis Kripto di Indonesia, Anggap Potensi Pasarnya Menjanjikan

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengajak investor asal Singapura untuk ikut berbisnis kripto di Indonesia.

Pasalnya kata Jerry, Indonesia berpotensi menjadi pasar kripto yang sangat menjanjikan di masa mendatang. 

Hanya saja tegas Jerry, bisnis kripto yang dijalankan nantinya harus tetap menerapkan peraturan yang berlaku di Indonesia.

BACA JUGA:Perluas Pembayaran Lintas Batas, BI Teken MoU dengan Bank Sentral India

BACA JUGA:Perkuat Digitalisasi, BRI Jalin Kolaborasi Bersama Pertamina Lubricants Luncurkan Aplikasi POWER

"Peluang bisnis kripto di Indonesia terbuka lebar. Ini menjadi kesempatan bagi para investor untuk berbisnis di Indonesia. Tentu saja, bisnis yang dijalankan harus tetap menerapkan peraturan yang berlaku di Indonesia," kata Jerry seperti dilansir fin.co.od, Sabtu, 16 Juli 2022.

Wamendag menyebutkan potensi lain sinergi di Indonesia yaitu mengadakan sosialisasi dan seminar bersama dengan Asosiasi Blockchain Indonesia dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia.

Hal tersebut untuk memberikan pemahaman tentang manfaat dan penggunaan teknologi Blockchain dan aset kripto.

BACA JUGA:Sudah 3 Orang di Kota Banjar Meninggal Akibat Gigitan Nyamuk, Warga Diimbau Waspadai DBD

BACA JUGA:Kampung Naga Tasikmalaya Diterjang Banjir Bandang Luapan Sungai Ciwulan, Ini Wilayah yang Terendam...

Menurut Wamendag, Indonesia dan Singapura juga dapat bekerja sama untuk mengamankan data-data sensitif dan aset-aset digital yang dapat ditransaksikan melalui platform perdagangan luar negeri yang bersifat lintas-batas (cross border).

Kerja sama antarinstansi pemerintah dapat dilakukan untuk mengantisipasi k kehilangan aset digital dan risiko penggunaannya.

"Kita juga dapat bekerja sama membangun platform blockchain tunggal berbasis komunikasi antarpemerintah untuk mengantisipasi kehilangan data-data penting, mengurangi biaya pelatihan, mengurangi biaya administrasi, dan menetapkan satu standar yang dapat menciptakan efisiensi pembiayaan lainnya," ujar Wamendag. 

BACA JUGA:13 Kecamatan Terdampak Banjir, Pemkab Garut Tetapkan Situasi Darurat Bencana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin