Purnawirawan Jenderal Ini Sebut Banyak Kejanggalan dalam Kasus Baku Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam

Purnawirawan Jenderal Ini Sebut Banyak Kejanggalan dalam Kasus Baku Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam

Melihat tindakan Brigadir Yosua itu lantas membuat istri Irjen Ferdy Sambo berteriak histeris sambil minta tolong 

Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2. 

BACA JUGA:Deti-Detik Angkot Terbakar di Tengah Jalan, Nasib Penumpang dan Sopirnya?

Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.

Begitu sampai di depan kamar,  Brigadir Yosua menegurnya. 

Diduga karena panik, Brigadir Yosua langsung menembak ke arah Bharada E. 

"Dia pun menghindar. Lalu Bharada E membalas menembak. Dan tembakannya mengenai sasaran dan menewaskan Brigadir Yosua," papar Ramadhan.

BACA JUGA:Ratusan Notaris Jalan Santai ke Kantor Bapenda, Wali Kota Tasik: Berkat Kolaborasi Target BPHTB Capai Rp 36 M

Saat peristiwa itu baku tembak terjadi, Irjen Ferdy Sambo disebut sedang tidak ada di rumah. Dia tengah menjalani tes PCR.

Dari hasil olah TKP, Brigadir Yosua melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan 5 kali.

Irjen Ferdy Sambo mengetahui peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang berteriak histeris. 

BACA JUGA:Pantesan Ini Penyebab Arus Lalin Menuju Mangkubumi-Singaparna Sempat Macet Berjam-jam

Mendengar teriakan istrinya, Ferdy Sambo langsung bergegas menuju kediamannya di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan.

"Begitu sampai di rumah Kadiv Propam mendapati Brigadir J sudah dalam kondisi meninggal dunia," tutur Ramadhan.

Ferdy Sambo langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Propam Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jawapos