Siapa Penerima Hibah Ternak?

Jika dikalkulasikan dengan ternak yang sudah didistribusikan dengan spesifikasi istimewa, nilainya tidak sampai Rp 3 miliar. “Sisa anggaran ini yang harus dipastikan karena masih cukup besar. Apa untuk keperluan pakan, kandang dan yang lainnya atau bagaimana,” tuturnya.

Pihaknya pun sempat melakukan komunikasi ke beberapa anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Akan tetapi mereka tidak mengetahui ada anggaran hibah ternak sebesar itu. “Mereka juga banyak yang tidak tahu,” katanya.

Namun, ada anggota dewan yang memberikan pandangan kepadanya bahwa hal itu kemungkinan bantuan dari pemerintah provinsi hasil dorongan anggota DPRD provinsi. Namun itu baru sebatas pandangan dan kemungkinan-kemungkinan saja. “Sampai hari ini tidak ada kepastian sumbernya,” ucapnya.

Sasaran hibah tersebut juga tidak dikhususkan untuk kelompok ternak yang tercatat di Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKPPP). Karena regulasinya ada kelonggaran untuk penerima hibah. “Sehingga ini harus ditelusuri, karena selama ini DKPPP masih menutup siapa penerimanya,” katanya.

Program ini, menurutnya, perlu disoroti karena minimnya transparansi dari OPD terkait. Karena ketika dirahasiakan maka akan muncul spekulasi-spekulasi negatif. “Sebetulnya berapa pun anggarannya dan dari mana pun sumber dananya tidak akan masalah kalau memang sasarannya tepat, tapi untuk memastikan hal itu butuh transparansi,” terangnya.

Dewan juga harus bersuara, karena bukan hanya punya kewenangan untuk mengawasi. Ketika memang ada yang bermasalah, maka harus diungkap untuk kemudian dibenahi. “Dewan itu kan bukan CCTV yang hanya mengawasi saja, harus bersuara,” ucapnya.

Jika media massa atau pun organisasi aktivis tidak juga bisa menembus, artinya hibah ternak itu benar-benar ada masalah. Dalam hal ini Inspektorat harus turun untuk menyelidiknya. “Perlu turun tangan (Inspektorat, Red),” ujarnya. (rga)

Sumber: