SBMPTN Diumumkan, 20.596 Kursi Tidak Terisi LTMPT Pastikan Tak Ada Jual Beli Bangku Kosong

SBMPTN Diumumkan, 20.596 Kursi Tidak Terisi LTMPT Pastikan Tak Ada Jual Beli Bangku Kosong

RADARTASIK, JAKARTA - Hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 diumumkan kemarin (23/6/2022). Sebanyak 192.810 orang dinyatakan lolos. Jumlah tersebut di bawah daya tampung yang sebanyak 213.406 kursi. Itu berarti masih ada 20.596 bangku yang kosong.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mochamad Ashari menjelaskan, munculnya bangku kosong ini disebabkan adanya kuota program studi (prodi) yang tidak terpenuhi.

Bisa dibilang, prodi tersebut kurang peminat. ”Jadi bukan disimpan untuk diperjualbelikan,” tegasnya dalam konferensi pers pengumuman hasil UTBK-SBMPTN 2022 di Jakarta kemarin.

Ashari menegaskan, ada sistem yang bekerja dan mencegah permainan bangku kosong. Termasuk soal dugaan anak pejabat yang bisa disisipkan melalui jalur bangku kosong tersebut. ”Ada banyak contoh. Anaknya pejabat LTMPT tidak lolos. Anaknya wakil rektor besar tidak lolos juga. Itu membuktikan tidak ada jual beli,” ungkapnya.

Anak pejabat LTMPT yang dimaksud adalah anak Direktur Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo. Sang anak ternyata tidak lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang kemudian mengikuti UTBK-SBMPTN. Sayang, hasilnya masih belum sesuai harapan. Akhirnya dia pun mengikuti seleksi mandiri dan diterima melalui jalur tersebut.

BACA JUGA: 13 PTN Buka Jalur Seleksi Mandiri, Berikut Jadwal Lengkapnya

Di tengah sulitnya upaya masuk PTN, kekosongan bangku ini tentu cukup disayangkan. Karena itu, Ashari merekomendasikan agar nanti pemerintah membuat program untuk meng-encourage masyarakat ke prodi tersebut. Kemudian, pihak PTN juga harus adaptif sehingga prodinya diminati. ”Masyarakat juga harus ada edukasi. Kalau anak-anak harus jadi PNS, ya akan sepi pertanian ini,” ucapnya.

Tahun ini terdapat sejumlah kenaikan pada proses penyelenggaraan UTBK-SBMPTN 2022. Jumlah peserta, misalnya, naik dari sebelumnya berjumlah 777.858 orang menjadi 800.852 peserta. Daya tampung juga mengalami kenaikan. Tahun lalu hanya 197.567 kursi, sedangkan tahun ini 213.406 kursi. ”Bagi yang belum diterima di SBMPTN, masih banyak jalur lainnya (untuk kuliah, Red). Ada mandiri, swasta, luar negeri. Masih banyak. Tidak perlu putus asa,” tuturnya.

Pada halaman pengumuman, peserta akan menemukan sedikit perbedaan. Ashari menjelaskan, selain mengisi form saat membuka halaman, peserta diminta menyetujui pernyataan soal status penerimaan bisa dibatalkan bila ketahuan melakukan kecurangan dalam proses seleksi. Ketetapan itu merupakan imbas dari geger dugaan kecurangan pada pelaksanaan UTBK-SBMPTN di media sosial sebelumnya. Saat ini dugaan kecurangan tersebut sedang diproses di kepolisian.

LTMPT sendiri memastikan tak ada soal ujian yang bocor meski sempat beredar foto-foto soal UTBK-SBMPTN 2022 di media sosial. Ashari meyakinkan, LTMPT telah merancang soal yang berbeda untuk setiap sesi. ”Tentu kalau sudah di-BAP di awal, sudah dibatalkan (diskualifikasi, Red),” katanya. Tahun ini jumlah peserta yang didiskualifikasi lantaran curang diklaim lebih sedikit daripada tahun lalu yang mencapai 300-an peserta. ”Lebih sedikit, 200-an,” sambungnya. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: