Ikuti PKK, Bisa Cakap Bekerja

Ikuti PKK, Bisa Cakap Bekerja

“Mudah-mudahan adanya pelatihan ini ada hasilnya, yakni perubahan dan kemajuan sumber daya manusia (SDM) Kota Tasikmalaya,” katanya.

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi MA mengajak para peserta PKK yang mengikuti pelatihan keterampilan desain grafis dari LKP Dadaha Informatik dengan serius. Hal itu untuk memastikan ilmunya terserap dengan baik, sehingga memiliki kompetensi dalam mendesain grafis. 

BACA JUGA: Sharp Matsuri Bertabur Hadiah, Sajikan Festival Perpaduan Jepang dan Indonesia

“Bagi 25 peserta ini, harus bisa belajar sungguh dan lebih baik dalam desain grafis. Efeknya kepada agar mempunyai keterampilan sehingga bisa langsung kerja,” ujarnya.

Kemudian, untuk LKP Dadaha Informatik tetap berjuang dalam mencetak generasi muda yang memiliki keterampilan. “LKP Dadaha Informatik harus berjuang menghasilkan output dan outcome yang jelas. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi pengangguran di Kota Tasikmalaya,” katanya.

Perwakilan Iduka, Owner Zona Photo Studio Denis Riyana berpesan agar peserta mampu memaksimalkan program PKK ini. Sebab, program ini merupakan angin segar untuk peningkatan SDM.

“Dampak kegiatan ini sangat positif, sebab setelah pelatihan bisa langsung kerja. Karena kebutuhan industri adalah bukan fresh graduate tetapi yang bisa kompetensi,” ujarnya.

Kepala Bidang PAUDNI Dis­dik Kota Tasikmalaya N Eros Nuryanti SSos MSi menjelaskan, beberapa LKP dan PKBM yang men­dapatkan program PKK atau PKW dari Kemendikbud Ristek adalah salah satunya LKP Dadaha Infor­matik. Untuk itu diharapkan bisa menunjang  masyarakat usia pro­duktif agar bisa lebih terampil.

“Tujuannya untuk mengurangi pengangguran, setelah dampak Covid-19,” katanya.

Agar dapat mengurangi pengangguran tersebut, sambung dia, para peserta 25 dari LKP Dadaha Informatik dalam uji kompetensi diminta untuk menargetkan lulus 100 persen. “Di sini mendapatkan 25 peserta. Minimal kelulusan uji kompetensi sebanyak 75 persen, kalau bisa 100 persen,” ujarnya.

Semua itu, agar seluruh peserta memiliki sertifikat dari Kemendikbudristek. Tentunya agar pelatihan PKK dari LKP Dadaha Informatik, bisa terserap oleh Iduka.

“Bisa tersalurkan di Iduka sesuai keinginan mitra perusahaannya, untuk melihat itu bisa dari sertifikat uji kompetensi yang lulus,” katanya. (riz/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait