Usai Sahur, Warga Purbaratu, Kota Tasikmalaya dan BPBD Mulai Bersihkan Lumpur Sisa Banjir
Editor:
usep saeffulloh|
Sabtu 16-04-2022,12:10 WIB
Radartasik.com, KOTA TASIKMALAYA – Setelah direndam banjir besar pada Jumat (15/4/2022), warga usai sahur dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya membersihkan lumpur.
Petugas BPBD Kota Tasikmalaya saat membantu membersihkan rumah warga yang terendam banjir di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
Foto: ujang nandar / radartasik.com
Yani Suryani (47), warga koban
banjir mengatakan, dirinya mulai
membersihkan lumpur di rumahnya sejak Pukul 06.00 pagi, saat ini kondisi
banjir sudah surut.
"Kami bersihkan dengan alat seadanya, termasuk mencuci berbagai barang dan peralatan yang terendam," kata Yani Suryani kepada radartasik.com saat ditemui saat membersihkan rumahnya Sabtu (16/4/2022).
Akibat rumahnya terendam
banjir, kata Yani, semua barang miliknya di dalam rumah terendam.
Air
banjir, kata dia, tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya. Saat itu, air di dalam rumah se-dada orang dewasa.
"Semua basah terendam, termasuk pakaian, makanya kami saat ini cuci dan jemur, agar ada untuk ganti," kata Yani.
Menurut dia, rumahnya menjadi korban terdampak paling parah dalam insiden
banjir tersebut.
"Paling parah Pak. Ada sekitar 50 rumah yang paling parah termasuk rumah saya," kata Yani menjelaskan.
Sementara itu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD)
Kota Tasikmalaya, Kliber Restiawan mengatakan saat ini
BPBD dan relawan lainnya terus melakukan penyisiran.
"Kita saat ini melakukan penyisiran untuk membantu
membersihkan lumpur di rumah warga," kata dia.
Peralatan yang dipakai
BPBD Kota Tasikmalaya untuk membatu membersihkan yaitu alat penyedot air. "Mudah-mudahan hari ini selesai," ujarnya.
Sementara itu setelah air
banjir surut, terlihat lumpur yang cukup tebal diperkirakan 5-10 senti meter di dalam rumah.
"Pemukiman yang kita bersihkan ini yang paling parah terdampak, ketinggian air hingga dada orang dewasa," kata dia.
Warga yang didominasi emak-emak dan anak-anak ini diungsikan secara terpusat di sebuah masjid dan madrasah, karena rumahnya tak bisa dihuni lagi akibat terendam
banjir dari luapan sungai Dalemsuba.
Pengurus RW setempat, Aep Saepidin mengatakan, jumlah warga yang mengungsi di madrasah tersebut berjumlah sekitar 45 jiwa dari satu ke RT-an.
Mereka, kata dia, terpaksa harus melakukan sahur bersama di madrasah, lantaran semua perabotan rumah tangga di rumahnya hilang terbawa
banjir.
"Ini yang ngungsi dan sahur di sini berjumlah 14 kepala keluarga, atau sekitar 45 jiwa," kata Aep kepada wartawan.
"Ini warga satu RT, sementara warga yang lain mengungsi di rumah saudaranya. Mereka harus sahur di sini karena perabotan mereka seperti kompor gas dan lain-lain ikut hanyut terbawa
banjir," sambungnya.
Terang Aep, hingga sabtu dini hari, debit air sudah berangsur surut. Meski demikian, warga belum bisa pulang ke rumahnya karena masih ada sekitar 10 centimeter air yang menggenang.
"Sejauh ini, debit air sudah mulai surut. Namun, warga masih harus mengungsi karena air masih ada sekirar 10 sentian kang," terangnya.
Aep berharap, pemerintah secepatnya memberikan bantuan kepada para korban
banjir ini. Baik dari segi logistik, maupun solusi agar
banjir tak terjadi lagi di kampungnya.
"Kami berharap pemerintah maupun dermawan secepatnya membantu kami, agar warga bisa kembali bangkit secara psikologinya," harapnya.
Sementara itu Satgas Badan Penanggulangan Bersama Daerah (
BPBD)
Kota Tasikmalaya, Aam Maulana menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi warga yang menjadi korban bencana
banjir.
Menurutnya, warga yang terdampak
banjir di evakasai ke dua lokasi yaitu ke rumah warga Yang aman dan ke madarasah.
"Ya ngungsi diperkirakan dua lokasi RT 01 kurang lebih 30 jiwa di madrasah,” ujarnya.“RT 02 kurang lebih 35 jiwa di rumah sodaranya masing-masing," tuturnya.
Hingga saat ini kondisi debit air di lokasi bencana
banjir itu perlahan sudah mulai surut dan sebagian rumah masih ada yang terendam.
"Ya kondisi saat ini debit air sudah mulai surut di RW05 kurang lebih 10 cm lagi,” kata dia menjelaskan.“RW 06 ada empat rumah masih terendam karena tak ada pembuangan jadi nunggu aliran sungai surut," tambahnya.
Adapun untuk berbuka puasa para korban, pihaknya bersama tim gabungan akan mendirikan dapur umum.
"Rencananya akan didirikan dapur umum dan tenda pengungsi untuk berbuka puasa milik
Polres Tasikmalaya Kota," tukasnya.
159 Rumah Warga Terendam
Berdasarkan data pihak Kepolisian, hingga pukul 22.00 WIB, di kampung ini sebanyak 159 rumah yang terendam
banjir. Ketinggian air merendam perkampungan hampir 2 meter.
"Jadi betul ini
banjir karena debit air yang tinggi mengairi Sungai Dalemsuba. Tanggulnya jebol kurang lebih 30 meter, sehingga air masuk ke pemukiman dan berdampak di RT 1 dan RT 2,
Kelurahan Sukanagara," ungkapkan Kabag Ops
Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Shohet.
"Untuk sementara data dari lapangan sekitar 159 rumah yang terdampak. Langkah selanjutnya kita tetap melakukan penyisiran kalau-kalau ada warga yang belum terevakuasi dan masih terjebak air," sambungnya.
Hingga kini warga yang jadi korban
banjir telah dievakuasi ke tempat yang sudah disiapkan yaitu di madrasah dan masjid.
"Kedalaman air sekitar 170-180 centimeter ketika debit air tinggi. Sekarang perkembangannya semakin menurun. Kita dan
BPBD menerjunkan perahu karet juga untuk mengevakuasi dan patroli ke pemukiman," jelasnya.
(ujang nandar / rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: