Wow, Ada Pil Kontrasepsi untuk Pria, 99 Persen Efektif Cegah Kehamilan

Wow, Ada Pil Kontrasepsi untuk Pria, 99 Persen Efektif Cegah Kehamilan

Radartasik.com, Para peneliti tengah melakukan riset pil kontrasepsi untuk pria. Hasilnya 99 persen efektif untuk mencegah kehamilan.


Riset awal telah sukses kepada tikus. Para peneliti berharap bisa memulai uji coba kepada manusia pada paruh kedua tahun ini. 

Pil kontrasepsi ini bisa membawa keseimbangan pada beban kontrasepsi, dengan lebih sedikit pilihan yang tersedia untuk pria.

Para ahli dari American Chemical Society, Rabu (23/3/2022), seperti dilansir dari Sky News telah bertemu. Mereka akan mengumumkan pembuatan pil kontrasepsi pria non-hormonal baru. 

Pil kontrasepsi bagi pria ini secara efektif mencegah kehamilan pada tikus tanpa efek samping yang jelas.

Untuk mencegah kehamilan, wanita dapat mengambil beberapa pil  KB atau menggunakan alat kontrasepsi, sedangkan pria, sebelumnya, hanya memiliki akses ke kondom sekali pakai. Itu pun rentan terhadap kegagalan dan sebagian besar vasektomi ireversibel.

Vasektomi sendiri yaitu prosedur bedah yang berpotensi dibalik, tetapi umumnya dianggap sebagai bentuk permanen dari sterilisasi pria.

Operasi pembalikan itu "mahal dan tidak selalu berhasil", kata para peneliti. Untuk iti diperlukan kontrasepsi yang efektif, tahan lama tetapi dapat dibalik, mirip dengan pil KB untuk wanita.

"Para ilmuwan telah mencoba selama beberapa dekade untuk mengembangkan kontrasepsi oral pria yang efektif, tetapi masih belum ada pil yang disetujui di pasaran," kata Dr Abdullah Al Noman, yang mempresentasikan karya tersebut pada pertemuan tersebut.

Ada beberapa senyawa yang menjalani uji klinis tetapi mereka menargetkan testosteron hormon seks pria, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, depresi dan efek samping lainnya.

"Kami ingin mengembangkan kontrasepsi non-hormonal pria untuk menghindari efek samping ini," kata Dr Noman, seorang mahasiswa pascasarjana di laboratorium Gunda Georg di University of Minnesota.

Tim berharap untuk memulai uji klinis pada manusia pada paruh kedua tahun ini.

"Karena sulit untuk memprediksi apakah suatu senyawa yang terlihat bagus dalam penelitian pada hewan juga akan berhasil dalam uji coba pada manusia, kami saat ini sedang mengeksplorasi senyawa lain juga," kata Dr Georg, kepala departemen kimia obat di universitas tersebut. (sep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: