Rutin Minum Obat Hipertensi Merusak Ginjal, Mitos Keliru

Rutin Minum Obat Hipertensi Merusak Ginjal, Mitos Keliru

radartasik.com, MASYARAKAT perlu memperoleh informasi yang benar seputar kesehatan mendasar. Salah satunya mengenai obat hipertensi atau darah tinggi.

Mitos yang keliru di masyarakat saat ini adalah jika minum obat hipertensi dan diabetes rutin setiap hari, maka akan terjadi kerusakan ginjal.

Padahal, obat hipertensi akan membantu seseorang mengatur kadar gula darah dan tekanan darah agar lebih terkontrol.

Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH memberikan penjelasan kaitan konsumsi obat dengan ginjal.

Menurut dia, secara umum masyarakat perlu diberi informasi mengenai seputar ginjal yakni faktor risiko gagal ginjal, langkah pencegahan dan deteksi dini.

Selain itu, nilai laboratorium yang perlu dipantau dan apa maknanya, dampak jangka panjang apa saja yang akan dialami, serta strategi pengobatan apa yang akan dijalani.

”Disamping itu, masih banyak misinformasi di kalangan masyarakat kita yang dalam jangka panjang merugikan kesehatannya,” ujar dia secara virtual, Kamis (10/3/2022).

Sebagai contoh, kata dia, masih ada yang berpendapat tidak usah minum obat hipertensi atau obat diabetes karena obat kimia dapat merusak ginjal. Ini adalah mitos keliru.

”Sebenarnya, yang merusak ginjal bukan obatnya tetapi penyakit hipertensi dan diabetes itu sendiri,” jelas dr Aida Lydia.

Dia mengatakan tenaga kesehatan memiliki peranan yang penting dalam mengedukasi pasien. Edukasi harus bersifat sedini mungkin dan disesuaikan dengan kebutuhan individual pasien.

Dokter Aida menegaskan obat hipertensi dan diabetes tidak merusak ginjal. Justru yang merusak ginjal adalah penyakitnya, bukan obatnya.

”Hipertensi dan diabetes merupakan penyebab terbanyak gagal ginjal di Indonesia. Maka upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit ginjal amat penting untuk digalakkan,” tegasnya.

Dia menyatakan justru obat-obatan harus diminum teratur. Tujuannya mengendalikan tekanan darah dan gula darah terkontrol sepanjang waktu.

”Sehingga mencegah komplikasi ke organ lain,” tuturnya saat menyambut Hari Ginjal Sedunia yang jatuh setiap 10 Maret 2022. (Jawa Pos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: