Rutin Minum Obat Hipertensi Merusak Ginjal, Mitos Keliru
Reporter:
ocean|
Minggu 13-03-2022,06:00 WIB
radartasik.com, MASYARAKAT perlu memperoleh informasi yang benar seputar kesehatan mendasar. Salah satunya mengenai obat hipertensi atau darah tinggi.
Mitos yang
keliru di masyarakat saat ini adalah jika minum
obat hipertensi dan
diabetes rutin setiap hari, maka akan terjadi kerusakan
ginjal.
Padahal,
obat hipertensi akan membantu seseorang mengatur kadar gula darah dan tekanan darah agar lebih terkontrol.
Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH memberikan penjelasan kaitan konsumsi obat dengan
ginjal.
Menurut dia, secara umum masyarakat perlu diberi informasi mengenai seputar
ginjal yakni faktor risiko gagal
ginjal, langkah pencegahan dan deteksi dini.
Selain itu, nilai laboratorium yang perlu dipantau dan apa maknanya, dampak jangka panjang apa saja yang akan dialami, serta strategi pengobatan apa yang akan dijalani.
”Disamping itu, masih banyak misinformasi di kalangan masyarakat kita yang dalam jangka panjang merugikan kesehatannya,” ujar dia secara virtual, Kamis (10/3/2022).
Sebagai contoh, kata dia, masih ada yang berpendapat tidak usah minum
obat hipertensi atau obat
diabetes karena obat kimia dapat merusak
ginjal. Ini adalah mitos
keliru.
”Sebenarnya, yang merusak
ginjal bukan obatnya tetapi penyakit hipertensi dan
diabetes itu sendiri,” jelas dr Aida Lydia.
Dia mengatakan tenaga kesehatan memiliki peranan yang penting dalam mengedukasi pasien. Edukasi harus bersifat sedini mungkin dan disesuaikan dengan kebutuhan individual pasien.
Dokter Aida menegaskan
obat hipertensi dan
diabetes tidak merusak
ginjal. Justru yang merusak
ginjal adalah penyakitnya, bukan obatnya.
”Hipertensi dan
diabetes merupakan penyebab terbanyak gagal
ginjal di Indonesia. Maka upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit
ginjal amat penting untuk digalakkan,” tegasnya.
Dia menyatakan justru obat-obatan harus diminum teratur. Tujuannya mengendalikan tekanan darah dan gula darah terkontrol sepanjang waktu.
”Sehingga mencegah komplikasi ke organ lain,” tuturnya saat menyambut Hari
Ginjal Sedunia yang jatuh setiap 10 Maret 2022.
(Jawa Pos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: