Jokowi Disebut Belum Pernah Ajak Parpol Koalisi Bicara soal Wacana Penundaan Pemilu 2024

Jokowi Disebut Belum Pernah Ajak Parpol Koalisi Bicara soal Wacana Penundaan Pemilu 2024

Radartasik.com, JAKARTA -  Wacana penundaan Pemilu 2024 yang sempat dilontarkan tiga elite partai pendukung pemerintah, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ternyata belum pernah dibahas secara resmi diinternal partai koalisi. Demikian pula Presiden Jokowi belum pernah mengajak para ketua partai pendukugnya untuk berdiskusi membahas mengenai penundaan Pemilu 2024 tersebut.

“Kami sebagai anggota koalisi pemerintahan Jokowi belum pernah diajak diskusi oleh Presiden Jokowi untuk penundaan Pemilu 2024,” ujar Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha, seperti dilansir JawaPos.com, Sabtu (05/03/2022).

Anggota Komisi I DPR itu pun menegaskan dalam UUD 1945 menyebutkan jika pelaksanaan Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Bahkan di UU Pemilu, DPR bersama dengan KPU, Bawaslu dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan sepakat menetapkan pelaksanaan hajatan serentak tersebut dilakukan pada 14 Februari 2024.

Oleh karena itu Tamliha memandang sampai saat ini penundaan pelaksanaan Pemilu 2024 hanyalah masih sebatas wacana dari PKB, PAN dan Golkar saja. Mengingat sampai saat partai-partai politik yang memiliki kursi di DPR belum ada kata sepakat mengnai penundan Pemilu 2024.

“PPP tidak alergi terhadap usulan PKB, Golkar dan PAN yang mengusulkan penundaan Pemilu. Namun penundaan Pemilu tersebut masih tataran lisan dan belum bentuk tertulis,” katanya.

Karena itu, Tamliha mengaku sepanjang belum adanya amandemen terhadap UUD 1945 tentang perpanjangan jabatan Presiden RI. Maka PPP tetap memegang teguh terhadap konstitusi yang ada.

“Sehingga PPP belum bersikap sepanjang MPR yang anggotanya 711 orang, yang terdiri atas 575 anggota DPR dan 126 anggota DPD tidak memiliki agenda untuk mengamandemen UUD 1945,” ungkapnya.

Diketahui, usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang meminta agar Pemilu 2024 ditunda hingga dua tahun itu kemudian mendapat sambutan dari sejumlah partai, seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas.
Mereka menyatakan kondisi perekonomian belum stabil akibat Covid-19, sehingga Pemilu 2024 perlu ditunda agar pemerintah bisa fokus untuk pulih. Namun, usulan tersebut mendapat penolakan dari Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kendati demikian tidak sedikit pihak-pihak, seperti koalisi masyarakat sipil yang tegas menolak usulan tersebut dan berharap Pemilu serentak tetap bisa dilaksanakan pada 2024 mendatang. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: