Presiden Belarus Memperingatkan Potensi Perang Dunia III

Presiden Belarus Memperingatkan Potensi Perang Dunia III

Radartasik.com, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memperingatkan Barat agar tidak menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow, karena tindakan seperti itu dapat mendorong Rusia ke dalam perang dunia ketiga.

“Sekarang ada banyak pembicaraan yang menentang sektor perbankan. Gas, minyak dan SWIFT. Ini lebih buruk dari perang. Ini akan mendorong Rusia ke dalam perang dunia ketiga, ” kata Lukashenko.

Dia menambahkan bahwa konflik nuklir bisa menjadi hasil akhir situasi tersebut: “Kita perlu menahan diri di sini agar tidak mendapat masalah. Karena perang nuklir adalah akhir dari segalanya,” lanjutnya dikutip dari Russian Today.

Serangan militer Rusia terhadap Ukraina pada 24 Februari telah dikutuk oleh negara-negara Barat dan memicu gelombang baru sanksi keras terhadap Moskow.

Dalam langkah terbaru terhadap Moskow, Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan AS mengatakan " bank Rusia terpilih " akan terputus dari sistem pembayaran internasional SWIFT, tindakan yang telah diperingatkan Rusia di masa lalu akan dianggap sebagai deklarasi perang.

Terlepas dari ancaman tindakan lebih lanjut, Lukashenko menekankan bahwa Rusia dan Belarus akan bertahan terhadap sanksi apa pun.

“Kami punya pengalaman. Kami mendiskusikan tema ini dengan Putin lebih dari sekali. Kami akan bertahan. Mustahil membuat kami mati kelaparan,” ungkapnya.

Tindakan pembalasan yang dikembangkan oleh Moskow dan Minsk akan sangat nyata, tetapi penting untuk memikirkannya dengan sangat hati-hati," tuturnya.

Pemimpin Belarusia juga mengatakan jika Barat bergerak untuk menempatkan senjata nuklir di negara-negara yang berbatasan, dia akan meminta Putin untuk menempatkan senjata nuklirnya ke Belarus.

Moskow mengatakan pada hari Minggu bahwa Ukraina telah setuju untuk mengirim tim perunding ke Belarus untuk pembicaraan tentang mengakhiri konflik militer.

Pembicaraan akan berlangsung di Wilayah Gomel, dekat perbatasan Rusia dan Ukraina, kata kepala perunding Rusia Vladimir Medinsky.

Putin telah membenarkan serangan militernya terhadap Ukraina dengan mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk  melucuti militer Ukraina untuk melindungi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk dan memastikan bahwa Rusia tidak akan diancam oleh NATO dari wilayah Ukraina.

Pada hari Minggu (27/02/2022) kemarin, Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk waspada tingkat tinggi,  atas tindakan tidak bersahabat dan  pernyataan agresif terhadap Moskow dari negara-negara Barat. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: