Vaksinasi Booster Turunkan Risiko Gejala Berat Covid-19 Hampir 3 Kali Lipat Vaksinasi Dosis Lengkap

Vaksinasi Booster Turunkan Risiko Gejala Berat Covid-19 Hampir 3 Kali Lipat Vaksinasi Dosis Lengkap

Radartasik.com, Masyarakat bisa merasakan manfaat dari vaksinasi booster atau dosis ketiga. Karena, booster efektif meringankan gejala akibat Covid-19 varian apapun, termasuk Omicron


Berdasarkan data dari negara-negara yang sebelumnya telah masif melaksanakan vaksinasi booster, dosis ketiga ini mampu menurunkan risiko gejala berat Covid-19.

Vaksinasi lengkap menurunkan risiko gejala berat akibat terinfeksi Omicron hingga 2,5 kali lipat daripada tidak divaksinasi sama sekali,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret, dr. Tonang Dwi Ardiyanto Sp PK., PhD, dalam keterangan resminya.

“Sementara vaksin booster bisa menurunkan risiko gejala berat hingga 7,1 kali lipat,” kata Tonang Dwi Ardiyanto menambahkan.

Tonang Dwi Ardiyanto juga menghimbau agar masyarakat tidak melihat manfaat vaksinasi dari kacamata sempit. 

“Misalnya ada yang mengatakan saudara saya sudah divaksinasi tapi kenapa bisa terinfeksi? Itu pertanyaan yang banyak beredar di masyarakat. Coba kita berpikir, seandainya saudara kita tidak divaksinasi apakah gejalanya akan berat?” kata Tonang Dwi Ardiyanto.

“Lalu, coba cari tahu di sekitar kita sudah berapa banyak yang divaksinasi lengkap. Kalau yang terinfeksi jauh lebih sedikit, artinya vaksinasi baik lengkap atau bahkan booster jauh lebih bermanfaat daripada tidak divaksinasi sama sekali,” kata Tonang Dwi Ardiyanto.

Lebih lanjut, Tonang Dwi Ardiyanto menyarankan vaksinasi lengkap bisa diberikan kepada mereka yang memiliki komorbid. 

Menurutnya, penderita komorbid sangat perlu untuk melengkapi vaksinasi karena termasuk kelompok paling rentan ketika terinfeksi Covid-19.

“Selama saat screening menunjukkan masih layak divaksin, maka lebih baik divaksinasi. Ini untuk menghindari risiko yang lebih parah saat terinfeksi,” ujar Tonang Dwi Ardiyanto.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan sudah mengatakan bahwa puncak penularan varian Omicron akan terjadi pada Februari ini. Menjelang akhir bulan yang akan tiba pada 3 hari mendatang Tonang berharap angka kasus bisa betul-betul turun.

“Untuk bisa sampai pada kondisi itu syaratnya ada dua, yakni percepat vaksinasi lengkap dan tetap terus jalankan protokol kesehatan,” ujar Tonang Dwi Ardiyanto mengimbau.

Sementara itu, lembaga survei Indikator mengeluarkan hasil survei nasional terkait dengan sikap publik terhadap Omicron dan vaksinasi booster. Salah satu temuan menarik dari hasil survei tersebut adalah 61,5 persen mayoritas masyarakat setuju dan sangat setuju dengan pemberian vaksin dosis booster.

Ini menunjukkan minat dan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi booster Covid-19 sangat tinggi. Survei ini dilakukan kepada 626 responden secara acak melalui metode survei online dalam periode 15 Januari — 17 Februari 2022.

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat smartphone, yang mana ini merupakan sekitar 69 persen dari total populasi nasional.(jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: