Waduh..! Hari Ini Kasus Positif Covid 2023 di Kota Tasikmalaya
Reporter:
tiko|
Kamis 24-02-2022,22:40 WIB
Radartasik.com, KOTA TASIK - Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus menunjukkan peningkatan kasus aktif positif hingga Kamis (24/02/22). Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat total kasus aktif positif Covid-19 hari ini mencapai 2023 kasus, dengan penambahan 294 kasus, 85 sembuh dan 2 kasus meninggal dunia.
"Terkait kenaikan kasus memang saat ini terus melonjak ya. Sudah menembus angka 2023 kasus aktif terkonfirmasi positif hari ini," ujar Kepala Dinkes (Kadinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat.
Walaupun demikian, menurut Uus yang penting masyarakat jangan panik. Kasus yang hari ini terjadi memang ada tingkat gejalanya berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya.
"Yang hari ini mencapai 2023 kasus gejalanya ringan. Sehingga ada beberapa pasien kita izinkan melakukan isolasi mandiri (isoman)," terangnya.
"Memang kemarin ada kasus kematian di kita sejak melonjak lagi kasusnya 18 pasien positif meninggal dunia. Tapi 65 persen yang mengalami kefatalan itu adalah yang belum divaksin," sambungnya.
Makanya, tegas Uus, hal ini harus jadi perhatian semua. Dengan angka 2023 kasus masyarakat tak boleh panik, tapi tetap jalankan prokes, tuntaskan vaksinasi, tetap beraktifitas dengan menjaga prokes.
"Upaya-upaya pemulihan sedang kita lakukan. Isolasi tersentralistik sudah kita siapkan. Fasilitas untuk rujukan baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta sudah kita siapkan," tegasnya.
Sedangkan terkait apakah secara spesifik hasil uji laboratorium hasilnya omicron atau varian lain untuk 2023 kasus aktif hari ini, pihaknya belum bisa memastikannya.
"Tapi harus kita waspadai pola penyebaran dan pola gejalanya yang muncul sudah mengarah ke varian omcron karakteristiknya. Walaupun secara uji laboratoirum kita belum menerima hasilnya. Yang terpenting itu tadi, tetap taat prokes tuntaskan vaksin," tambahnya.
Jelas dia, hari ini Kota Tasikmalaya secara umum sudah di angka 82 persen untuk vaksin pertama kemudian untuk kedua sudah di angka 60 persen lebih. "Nah ini harus kita tuntaskan untuk vaksin anak dan lansia, karena kelompok usia rentan," pungkasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: