Antrean Pembeli Minyak Goreng Masih Terjadi, Wali Kota Waspada Penimbunan
Reporter:
ocean|
Senin 21-02-2022,18:25 WIB
Radartasik.com, KOTA TASIK — Harga minyak goreng di pasar tradisional masih tinggi. Berdasar informasi, harga kebutuhan pokok tersebut belum sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 14.000 per liter.
Dia menduga kebijakan
minyak goreng satu harga tidak diharapkan para tengkulak dan produsen. Pedagang juga membeli barang saat harga masih mahal. Sehingga, mereka tidak menurunkan harga begitu saja kecuali stok lama sudah habis.
Dengan demikian, tambah dia, warga membeli
minyak goreng di pasar masih tinggi harganya. Karena, pedagangnya membeli
minyak goreng awalnya dengan harga tinggi.
”Insya Allah lama-lama nanti akan satu harga. Jangan sampai di kita terjadi
punic buying minyak goreng ya. Jangan berlebihan hingga memborong banyak, sesuaikan dengan kebutuhan di rumah per hari 2 liter,” saran dia.
Persoalan lain terkait
minyak goreng saat ini adalah kelangkaan. Kondisi ini menyebabkan warga harus antre di supermarket maupun minimarket maupun mal demi memperoleh 1 liter
minyak goreng.
”Memang di masyarakat saat ini
minyak goreng menjadi langka. Mengapa langka? Kita juga bukan suudzon, kemungkinan ini ada penimbunan yang harus dicek ya,” kata wali kota Hotel Harmoni, Senin (21/02/22)
Dia menerangkan razia
minyak goreng di lapangan harus dilakukan aparat penegak hukum karena di daerah lain sudah terjadi penimbunan
minyak goreng.
Kalau ada penimbunan, orang nomor satu di Kota Tasikmalaya, ini minta aparat penegak hukum menghukum orang-orang yang melakukan tindakan tersebut.
”Kita punya Satgas Pangan ya. Nanti akan turun ke pasar dan gudang-gudang
minyak goreng, bagaimana kondisi di lapangan, apakah ada penimbunan atau tidak,” janji dia.
(Rezza Rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: