Punya Komorbid, Luna Maya Menceritakan Proses Sembuh dari Paparan Varian Omicron

Punya Komorbid, Luna Maya Menceritakan Proses Sembuh dari Paparan Varian Omicron

Radartasik.com, Pesohor di Indonesia memberikan testimoninya soal varian Omicron. Salah satunya Luna Maya. Dia terpapar varian baru Covid-19 ini selama 6 hari.


Luna Maya menceritakan saat-saat dia masa penyembuhan dari paparan Omicron. Dia sempat cemas, karena memiliki komorbid asma.

“Kemarin selama 6 hari 5 malam sempat si babang Omi datang menghampiri. Alhamdulillah hari keenam antigen negatif, hari ketujuh juga negatif Alhamdulillah,” cerita Luna Maya dalam Youtube-nya.

Model, pemain film, dan presenter itu bersyukur gejala yang dia rasakan tidak terlalu berat. Luna Maya hanya merasakan demam dan pilek. 

Untuk demam, cuma berlangsung sekitar satu hari dan cepat kembali ke suhu normal setelah ia meminum paracetamol

“Alhamdulillah aku dapat rezeki yang gejalanya nggak berat. Jadi aku nggak merasa yang gimana-gimana,” ungkap Luna Maya.

Pada saat tahu terpapar Covid-19, dalam hati kecilnya ia sempat sedikit ada kekhawatiran. Pasalnya Luna Maya punya komorbid asma.  

Akan tetapi dia berusaha tenang dan tidak panik serta terus menjaga pikirannya supaya tetap positif. “(Berusaha) Enggak ada panik, mencoba santai dan rasanya kayak flu saja biasa,” tutur bintang film Suzzanna: Bernapas dalam Kubur itu.

Selama menjalani isolasi mandiri, dia masih tetap menjalani pekerjaan yang bisa dikerjakannya secara virtual. Luna juga mengakui ada beberapa pekerjaan yang terpaksa dibatalkan gara-gara dia terpapar Covid-19

Kini Luna sudah bisa beraktivitas kembali seperti semula setelah sembuh dari Omicron. Dia juga kembali masuk kantor dan berinteraksi dengan karyawannya. 



Omicron Sepintas Mirip Flu, Tapi Bukan Flu


Gejala varian Omicron dari Covid-19 memang mirip dengan flu. Hal ini membuat sebagian orang tidak menyadari mereka sudah tertular Covid-19 sampai mereka akhirnya melakukan tes.

Gejala yang paling banyak dirasakan bukan lagi sesak, demam, atau batuk seperti gejala Covid-19 di awal pandemi.

Direktur Departemen Kesehatan dan Darurat Global di Rumah Sakit Universitas Staten Island di Amerika Serikat dr. Cio-Peña mengatakan, ada dua gejala utama yang menjadi gejala awal Omicron.

“Pertama cenderung hidung tersumbat dan gejala infeksi saluran pernapasan atas (sakit tenggorokan),” katanya seperti dilansir dari Eat This, Not That, Minggu (6/2/2022).

Gejala-gejala ini tidak berbeda dengan flu biasa. Hal ini akhirnya membuat kasus Omicron sulit dilacak karena orang-orang yang mengalami gejala tersebut cuek daripada melakukan tes Covid-19.

Ia menambahkan setelah terinfeksi Omicron, orang biasanya mulai mengalami gejala dalam satu sampai dua hari. 

“Masa inkubasinya atau gejalanya lebih cepat daripada Delta atau Alpha,” jelasnya.

Namun, ia menegaskan vaksin tetap efektif mengurangi keparahan. Efektivitasnya dapat diperbaiki jika seseorang mendapatkan suntikan vaksin booster.

Selain itu, penyakit yang disebabkan oleh Omicron tidak separah Alpha atau Delta, yang berarti lebih sedikit orang yang berakhir sakit parah di rumah sakit.  (jp)
Namun, karena peningkatan transmisibilitasnya begitu menular, Omicron tetap harus diwaspadai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: