Lokasi Asli KKN Desa Penari Masih Misteri, Pemkab Banyuwangi Justru Berharap Berimbas ke Pariwisata

Lokasi Asli KKN Desa Penari Masih Misteri, Pemkab Banyuwangi Justru Berharap Berimbas ke Pariwisata

Meski membenarkan adanya peristiwa itu, Sugito tidak yakin bahwa kisah KKN di Desa Penari itu terjadi di desanya. Sebab, di sana tidak pernah ada sanggar tari. 

’’Kalau Desa Penari saya jamin bukan di sini. Kalau kisah itu, mungkin iya. Tapi, tidak ada pembuktiannya. Makanya, kami sedang mengumpulkan data-data terkait hal itu," ujar Sugito. 

BACA JUGA:Innalillahi, Bripka Iwan Suhendar Meninggal karena Serangan Jantung

Sugito juga mengakui di desanya dulu terdapat kampung yang kini sudah ”hilang”. Namanya Darungan atau Pendarungan. Dulu ada 10 rumah di sana. Tapi, pada 2010 warga mulai meninggalkan tempat itu.

Berharap Jadi Destinasi Wisata Baru

Kisah para mahasiswa KKN itu juga diamini pengelola Rowo Bayu, Sudirman. Namun, yang diungkapkan Saji, juru pelihara (jupel) Rowo Bayu, lain lagi. Dia menolak cerita itu. 

”Saya saja tidak pernah tahu ada anak KKN datang ke Rowo Bayu, kok,” kata jupel yang bertugas sejak 2003 itu.

Pemerhati budaya Banyuwangi Pribadi Fransdinata ikut menelusuri desa yang tengah bikin jutaan publik penasaran itu. Dia menyebut di Desa Bayu dan sekitarnya tidak ada budaya tari. 

BACA JUGA:Cedera Patah Tulang, Teja Paku Alam Menepi Lama, Persib Siapkan Kiper Utama Pengganti

Kata dia di desa itu hanya ada wilayah perkebunan dan hutan. Desa itu juga jarang menjadi jujukan kegiatan KKN.

Pribadi mengatakan, ada dua desa yang lebih logis sebagai desa aslinya ”Desa Penari”. Yakni, Kemiren dan Olehsari. Dua desa itu menjadi jujukan mahasiswa KKN yang ingin mempelajari budaya.

Terlepas dari masih misteriusnya lokasi asli ”Desa Penari”, Pemkab Banyuwangi malah menyebut rasa penasaran publik akan berimbas positif ke dunia pariwisata di kabupaten paling timur di Jatim tersebut.

BACA JUGA:Temui Presiden Jokowi Pakai Kaos Oblong, Bertemu Presiden Brazil Elon Musk Justru Pakai Jas Rapih

 ”Cerita-cerita itu tentunya akan memikat banyak orang untuk datang ke Banyuwangi,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) M. Yanuarto.

Apalagi, Banyuwangi memiliki beberapa destinasi yang punya atmosfer senada dengan desa dalam film tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: