Pasukan Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Akhirnya Menyerah

Pasukan Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Akhirnya Menyerah

Radartasik, Pasukan Ukraina dan anggota Batalyon Azov yang telah bersembunyi di pabrik Azovstal di Mariupol selama berminggu-minggu akhirnya menyerah kepada pasukan Rusia atas perintah dari Kiev, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Orang-orang itu telah menerima sinyal dari militer bahwa mereka memiliki hak untuk keluar dan menyelamatkan hidup mereka," tutur Zelensky kepada Ukraina 24.

Rusia telah mengumumkan pembebasan penuh Azovstal dan mengatakan lebih dari 2.400 pejuang Ukraina termasuk komandan mereka telah menyerah.

Mereka meletakkan senjata mereka tanpa syarat apa pun setelah pembicaraan dengan pasukan Rusia, menurut Moskow pejuang yang terluka sedang dirawat di rumah sakit, sementara sisanya dilaporkan telah dibawa ke fasilitas penjara di Donbass.

Selama pengepungan pabrik baja, Moskow bersikeras bahwa mereka yang berada di dalamnya menderita kerugian besar, kekurangan makanan dan air serta ingin menyerah, tetapi tidak dapat melakukannya tanpa persetujuan dari pemerintah Ukraina karena khawatir mereka dapat diadili di pengadilan militer.

Zelensky mengklaim bahwa dinas intelijen Ukraina telah mengawasi apa yang dia gambarkan sebagai “penarikan para pembela Azovstal, persiapan untuk dialog, pertukaran dan sebagainya.”

"Kami akan membawa mereka pulang," katanya tentang para pejuang yang menyerah. Namun, presiden menambahkan tergantung pada apakah PBB, Palang Merah dan Rusia menindaklanjuti komitmen mereka.

Meskipun Kiev sebelumnya mengatakan tidak ada cara untuk membantu mereka yang berada di dalam Azovstal dengan cara militer, Zelensky mengatakan dia telah melakukan pembicaraan dengan mitra asing untuk memasok senjata yang memungkinkan pasukan Ukraina mencapai pabrik baja.

BACA JUGA:Jumlah Tawanan Dari Pabrik Azovstal di Mariupol Mencapai 1.730 Orang

Banyak pilot Ukraina juga tewas saat mencoba menuju Azovstal saat berusaha untuk menerbangkan obat-obatan dan makanan di pabrik tersebut.

“Banyak hal terjadi yang tidak bisa kami komentari secara resmi. Koridor udara ke Azovstal terhambat karena pertahanan udara Rusia yang kuat,” ungkap pemimpin Ukraina itu dikutip dari Russian Today.

Mariupol menjadi pertempuran terberat sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari dan menderita kehancuran besar. Azovstal tetap menjadi kantong terakhir perlawanan Ukraina di daerah itu, tetapi pabrik baja dan jaringan bawah tanahnya yang besar kini juga berada di bawah kendali Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today