Kompak Kembangkan Ternak Sapi Perah

Kompak Kembangkan Ternak Sapi Perah

RADARTASIK, TASIKMALAYA - Pemerintah Desa Guranteng bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) pengembangan ternak sapi perah yang diselenggarakan di Aula Kantor Desa Guranteng, Kamis (19/5/2022).

Kepala Desa Guranteng Endang Bahrum mengatakan, kaitan dengan ajuan proposal terkait proses peningkatan populasi dan BI bisa membantu dalam hal ini, pengolahan hasil produksi rumput yang sudah melimpah. “Ini kalau panen raya kesulitan, karena rumput waktunya terbatas panen. Ketika sudah ada tempat sekaligus tempat pengolahannya, akan terbnatu untuk menyimpan pakan dalam jangka waktu lama dengan sistem permentasi,” ujar dia. 

“Awalnya mengajukan itu, lalu BI menyetujui, programnya terkait pengolahan Ohe untuk dijadikan biogas. Sebenarnya permasalahan peternakan sapi itu pakan dan limbah. Alhamdulillah tadi dibahas, jadi insyaallah akan ada konsultan dari IPB, master plan-nya sudah dibuatkan. musah-mudahan bisa terwujud dalam jangka waktu 3 tahun ini,” ujar dia, menjelaskan. 

Kata dia, saat ini populasi sapi mencapai 2 ribu. Dari jumlah tersebut yang produksi hanya setengahnya. Sementara itu, kebutuhan pakan sapi perah per 10 persen dari bobot. “Kalau misalkan sapi perahnya ada 3 kuintal, berarti 10 persennya 30 kg. Kalau 50 kuintal maka 10 persennya 50 kg. Jika rata-rata 40 kg dikali seribu ekor sapi, itu kebutuhan pakan mencapai 40 ton per hari. Artinya harus ada solusi yang baik sehingga peternakan sapi yang sudah puluhan tahun ini bisa tetap terjaga,” ujar dia. 

BACA JUGA: Sikapi Kasus PMK, Begini Kebijakan Bupati Tasikmalaya

Fungsional Pengawas Muti Pakan pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Dedin menyambut baik karena tidak bisa bergerak sendiri dan butuh bantuan dari yang lain, karena anggaran di dinas terbatas apalgi untuk hal seperti ini.

“Untuk pengembangan sesuai Peraturan Permendagri 90 ketika berbicara pemasaran bukan di pemerintah, namun kebanyakan hal teknisnya saja. Jadi kita tanggung jawab moral saja, ketika ada yang butuh akan dibantu,” ucapnya. 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana melalui humas mengatakan, Bank Indonesia bersinergi dengan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya dan Pemerintah Desa Guranteng mengadaan kegiatan FGD terkait potensi pengembangan ternak sapi perah dan wisata di Desa Guranteng.

BACA JUGA: Soal Kriteria Calon Badan Pengawas BPR Artha Galunggung, Bupati Ade Sugianto Sepaham dengan Komisi II

“Tujuannya untuk menggali potensi pengembangan ternak sapi perah dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Tasikmalaya. Sejalan dengan topik presidensi G-20 mengenai Green Economy, juga dilakukan diskusi terkait potensi pemanfaatan dan pengelolaan limbah ternak sapi perah sebagai sumber energi baru terbarukan,” katanya.

Selain itu, mempertimbangkan potensi wisata yang ada maka turut dibahas mengenai potensi pengembangan desa wisata berbasis edukasi di Desa Guranteng. Kaitan dengan hal tersebut, Bank Indonesia berencana bekerja sama dengan tenaga ahli dari IPB Bogor.

“Dengan harapan berdampak positif terhadap perkembangan perekonomian masyarakat dan dalam intervensi program ini, Bank Indonesia berharap dukungan semua pihak termasuk komitmen yang harus di bangun oleh kelompok peternak agar program ini berjalan dengan baik dan lancar, sesuai peta jalan yg sudah di rencanakan,” ucapnya. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: