Taksi Terbang Sukses Demo Flight di Bali, Dikalim Lebih Aman daripada Helikopter
Reporter:
radi|
Sabtu 27-11-2021,12:15 WIB
Radartasik.com, DENPASAR - Taksi terbang yang dinamai EHang 216 akhirnya hadir di Bali. Taksi udara tanpa awak ini mulai diuji coba di Bali pada Jumat (26/11/2021) kemarin di Jalan Pantai Tegal Besar, Klungkung. Alat transportasi modern ini diboyong ke Bali oleh Presiden Direktur Prestige Image Motocars Rudy Salim.
Rudy Salim mengatakan, EHang 216 dapat menempuh daerah terpencil dan dapat menjadi solusi akses ke jalur darat. Kehadiran alat transportasi modern ini dapat meningkatkan produktifitas serta mendukung kesehatan di Indonesia karena aman dari polusi.
"EHang 216 ini kami harapkan dapat menjadi pionir inovasi serta implementasi kota pintar berbasis digital dan juga menjadi solusi mobilitas yang efisien dengan harga yang terjangkau," ujar Rudy Salim.
Menurutnya, taksi terbang EHang 216 ini bisa mengantar penumpang di area perkotaan dengan memanfaatkan jaringan internet dan dikendalikan oleh pilot di darat. Dalam satu kali pengisian baterai, EHang 216 memiliki kemampuan terbang sejauh 30 kilometer dan mampu mengangkat beban maksimal 220 kilogram dengan kecepatan maksimal 130 km per jam.
Ehang 216 memiliki lebar 5,6 meter, dan tinggi 1,7 meter dan termasuk salah satu kategori Autonomous Aerial Vehicle (AAV), vertical take-off and landing (VTOL). EHang 216 dengan 16 baling-balingnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan telah dicoba terbang di lebih dari 40 kota di delapan negara.
“Saat ini masih menunggu izin regulasi untuk bisa resmi terbang komersial di Indonesia,” beber Rudy Salim.
Menurutnya, tingkat keselamatan Ehang 216 jauh lebih aman daripada helikopter konvensional karena mempunyai 16 baling-baling. Jika ada keadaan darurat yang pertama dilakukan adalah alert system jadi tidak akan terbang.
Bahkan, dalam keadaan darurat terjadi di udara sampai propeller tidak berfungsi sampai tiga sekalipun masih bisa terbang. Sistem keamanan lainnya yaitu EHang 216 dapat kembali ke titik asal dan mendarat sesegera mungkin. Rudy Salim mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu izin yang dikeluarkan oleh pihak-pihak terkait sebelum operasional resmi.
"Begitu izinnya keluar langsung kami jalankan. Kembali lagi tergantung regulator, kami mengikuti regulasi yang ada. Yang kami ajak terbang pertama begitu izinnya keluar nanti tentunya Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo," bebernya.
Sementara itu, Ketua IMI Bambang Soesatyo mengungkapkan, moda transportasi modern ini diprediksi akan menjadi moda transportasi modern yang akan mengubah gaya hidup di masa mendatang. Ketua MPR ini mengatakan, IMI memiliki visi misi untuk mendorong percepatan bahan bakar listrik dan percepatan elektrik yang juga digunakan oleh EHang 216.
"Ini tantangan baru moda transportasi untuk pesawat berpenumpang tanpa pilot. Ini akan menjadi lifestyle anak muda dalam waktu mendatang. Saya yakin akan mendapatkan dukungan dari pemerintah," pungkasnya. (antara/lia/JPNN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: