129 Sapi dan Kerbau Positif PMK di Kabupaten Tasikmalaya

129 Sapi dan Kerbau Positif PMK di Kabupaten Tasikmalaya

Radartasik, KABUPATEN TASIKMALAYA – Jumlah sapi dan kerbau di KABUPATEN TASIKMALAYA yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) terus meningkat.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya Heri Kusdiana, Rabu (18/5/2022).

Dia menyatakan sejak temuan pertama kali 17 ekor ternak positif PMK di Pasar Hewan Manonjaya pada pekan lalu, hingga kini jumlah kasus serupa terus bertambah.

BACA JUGA: Efek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK): Penjualan Daging Sapi Menurun, Pembeli Lebih Rewel

Hingga saat ini, dia mencatat ada 129 ekor hewan jenis sapi dan kerbau di 10 kecamatan terkonfirmasi positif terpapar PMK.

Sebagai langkah pencegahan penularan lebih luas lagi, pihaknya menginventarisir hewan yang terkonfirmasi disertai pengobatan secara suportif dan melokalisasi wilayah-wilayah terkonfirmasi PMK.

BACA JUGA: Harga Daging Sapi Turun, Pedagang Khawatir Merebaknya PMK

Selain itu, sambung dia, empat pasar hewan di Tasikmalaya diintruksikan ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Dia mengakui Pasar Hewan Domba di Singaparna sempat buka karena belum mengetahui bahwa adanya instruksi penutupan pasar hewan tersebut. ”Penutupan itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran PMK pada hewan,” tegasnya.

BACA JUGA: Kasus PMK Terus Bertambah, Tercatat 29 Ekor Sapi dan Kerbau di Kabupaten Tasikmalaya

Untuk penanganan hewan yang terjangkit PMK, kata dia, dilakukan dua opsi. Jika kondisi penyakit masih dinilai ringan, dengan bagian mulut dan kaki belum melepuh, maka dilakukan pengobatan secara suportif.

Pengobatan itu, menurut dia, hanya untuk mengurangi rasa sakit. ”Sebab untuk PMK sendiri belum ada obatnya, penjagaan hanya berupa vaksinasi pencegahan,” kata dia kepada radartasik.disway.id.

BACA JUGA: Penyebaran PMK Terus Meluas, Sudah Ada 381 Sapi Terkonfirmasi Positif

Selama pengobatan, kata dia, hewan ternak terus dipantau petugas. Bila berangsur membaik, maka dipertahankan hidup. Bila semakin memburuk, maka tidak ada pilihan lain harus disembelih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: