World Cleanup Day 2025 Jadi Alarm Persoalan Sampah di Kota Tasikmalaya

World Cleanup Day 2025 Jadi Alarm Persoalan Sampah di Kota Tasikmalaya

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan turun ke aliran Sungai Cimulu untuk membersihkan sampah saat World Cleanup Day, Sabtu 4 Oktober 2025. istimewa for radartasik.com--

BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp110.000 Masuk ke Nomor HP Mu dari Aplikasi Penghasil Uang CatchYoo

Ia juga menekankan bahwa selama ini kegiatan WCD berjalan tanpa bantuan dana dari pemerintah. 

“Kami tidak pernah meminta uang sepeserpun. Yang kami butuhkan hanyalah sinergi. Mari sama-sama bergerak, mari sama-sama kita bahas kebijakan, dan pemerintah hadir untuk menguatkan,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menilai WCD menjadi momentum penting untuk menggugah kesadaran kolektif masyarakat. 

“Hari ini bukan tujuan akhir, tapi pemantik semangat agar kita bersama-sama menjaga kebersihan Kota Tasikmalaya. Kalau hanya satu hari, jelas tidak cukup, tapi ini awal yang baik,” tuturnya.

BACA JUGA:Macha Game Penghasil Uang, Cara Mudah Raih Saldo DANA Gratis Langsung Masuk ke No HP Mu

Viman mengakui persoalan sampah di Kota Tasikmalaya cukup kompleks. Salah satunya keberadaan Tempat Pembuangan sampah (TPS) di Jalan Tanuwijaya, depan Kantor Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang. 

“TPS ini ada di pinggir jalan, menimbulkan kemacetan, dan merusak wajah kota. Kalau dibiarkan, Tasik tidak akan resik. Karena itu, mudah-mudahan bisa segera direlokasi ke tempat yang lebih tepat,” ungkapnya.

Menurutnya, dua program prioritas Pemkot yaitu Tasik Nyaman dan Tasik Resik akan terus digelorakan. Namun ia menegaskan pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. 

“Kita harus berkolaborasi dengan komunitas, relawan, dan seluruh masyarakat. Sampah semakin hari semakin banyak, jumlahnya sudah di luar nalar, dan ini tidak akan selesai kalau kita tidak bersama-sama,” ucapnya.

BACA JUGA:Cara Klaim Saldo DANA Gratis Cek Nomor Hp Mu dan Dapatna DANA Kaget Terbaru 2025

Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. 

“Yang paling utama adalah sampah di hulu, di masyarakat. Kalau dari sumbernya sudah bisa dijaga dan dipilah, maka hilirnya akan lebih mudah ditangani. Pemerintah terus berupaya membuat program dari hulu hingga hilir, tapi partisipasi masyarakat tetap kunci utama,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaborasi, baik pemerintah maupun relawan berharap WCD bukan sekadar acara tahunan, melainkan momentum untuk membangun kesadaran berkelanjutan dalam menjaga kebersihan dan menata masa depan lingkungan di Kota Tasikmalaya.

Plt Kadis Lingkungan Hidup, Hanafi menandaskan, jumlah sampah diangkut dalam aksi ini sekitar 3-4 kontainer. Dengan total sekitar 13,5 ton.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait