CIHIDEUNG — Di hari pertama bulan Ramadan, beberapa lokasi di Kota Tasikmalaya mulai diisi oleh pedagang musiman, Selasa (13/4/2021). Satgas di minta untuk lebih memperhatikannya supaya protokol kesehatan (prokes) terjaga dan mencegah gangguan lainnya.
Salah satunya di lapangan upacara Dadaha, yang sudah mulai menjadi lapak bagi para pedagang. Dari mulai jajanan takjil sampai camilan hingga makanan untuk santapan buka puasa tersaji di lapangan tersebut.
Adanya lapak-lapak pedagang di kawasan tersebut, kata dia, tentunya memancing warga yang ngabuburit untuk singgah. Mereka membeli makanan dan minuman untuk kebutuhan buka puasa.
Seperti halnya Hendra Suhendra (32), yang mengatakan bahwa keberadaan pedagang musiman sangat membantu. Pasalnya, tidak semua warga punya waktu untuk pulang dan membuat hidangan sendiri.
“Apalagi yang kerja pulang sore, lumayan lelah kalau harus menyiapkan buat buka puasa,” katanya.
Disinggung potensi penularan Covid-19, menurutnya, tidak perlu dikhawatirkan selama pakai masker dan rajin cuci tangan. “Kita optimis saja jangan sampai ada penularan,” terangnya.
Sekretaris Karangtaruna Kota Tasikmalaya Arief Abdul Rohman mengatakan pedagang di jam ngabuburit bukan untuk diusir. Meskipun di masa pandemi, mereka akan tetap bekerja demi menghidupi keluarga mereka. “Susah kalau harus ditiadakan,” katanya.
Hanya saja, Satgas harus bergerak dengan maksimal melakukan pengawasan. Sehingga ketika ada pedagang dan pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan bisa diingatkan. “Idealnya ada petugas yang ditempatkan di lokasi-lokasi keramaian,” pungkasnya. (rga)