TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Cawalkot-Cawawalkot Tasikmalaya Nomor Urut 4 Viman Alfarizi Ramadhan dan Dicky Chandra meggulirkan kegiatan Terkoneksi yang merupakan salah satu cara mereka terhubung langsung dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi.
Terkoneksi ini dilakukan mereka di Taruh Backyard Coffeez Cibereum, Jumat 18 Oktober 2024 dengan mengambil pembahasan mengupas persoalan pendidikan dan kebudayaan Kota Tasikmalaya.
Dalam diskusi ini mereka mengungkapkan pentingnya sinergi antara pendidikan dan ekonomi untuk jangka panjang dalam upaya mengatasi kemiskinan.
Viman menjelaskan bahwa pengentasan kemiskinan membutuhkan intervensi di sektor pendidikan, dengan mengacu pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencakup tiga aspek utama: kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak.
BACA JUGA:DPRD Kota Tasikmalaya Siap Hadapi Transisi: Stabilitas dan Pembangunan Jadi Prioritas Utama
Menurutnya, jumlah penduduk usia sekolah hingga kuliah di Kota Tasikmalaya mencapai 250 ribu jiwa dari total 757 ribu penduduk.
Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan demi pengentasan kemiskinan jangka panjang.
Lebih lanjut, Viman menyoroti pentingnya membuka akses pendidikan melalui berbagai program beasiswa, baik dari swasta maupun pemerintah pusat.
"Pemerintah harus menjadi jembatan untuk mengakses beasiswa yang ada, sehingga sumber daya manusia, termasuk guru, dapat lebih berdaya. Selain itu, pelatihan-pelatihan juga diperlukan," ujarnya.
Dicky Chandra menambahkan, mereka memiliki visi menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai kota industri, perdagangan, dan jasa yang religius, inovatif, maju, dan berkelanjutan.
Visi tersebut didukung oleh lima misi dengan 19 program unggulan, di mana empat di antaranya menjadi fokus utama.
Program unggulan pertama adalah Gerakan Emak-Emak Anak Makan Sehat (Gemas) di bidang kesehatan. Kedua, pelat pembiakan ekonomi lokal kewilayahan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, Tasik Pintar yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk mencetak lebih banyak sarjana.