Menyelami Keistimewaan Desa Ciptagelar yang Diklaim Punya Cadangan Makanan Sampai 95 Tahun

Rabu 14-08-2024,06:30 WIB
Reporter : Dela Fitriani
Editor : Dela Fitriani

Hal paling menarik dari Desa Ciptagelar tentunya adalah dapur bersama yang terus menyala selama 24 jam, dan masih menggunakan tungku.

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Ciamis Berikan Catatan Penting Setelah Penetapan DPS Pilkada 2024

Kegiatan memasak di dapur tersebut tidak pernah berhenti, lalu nantinya seluruh warga desa akan makan bersama di area dapur tersebut. 

Artinya Masyarakat Ciptagelar jarang atau tidak pernah makan maupun memasak di rumah.

Hal ini bukan sekedar memasak dan makan, tapi ada filosopi yang mendalam, yaitu sebagai simbol kehidupan yang terus berjalan dan hubungan harmonis dengan alam.

Masyarakat Ciptagelar selalu memastikan untuk tidak merusak ekosistem yang ada, saat mereka mengambil kayu untuk bahan bakar memasak.

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Ciamis Berikan Catatan Penting Setelah Penetapan DPS Pilkada 2024

Desa Dengan Ketahanan Pangan Sampai 95 Tahun

Desa Ciptagelar mempunyai sistem berkelanjutan terkait ketahanan pangan yang diklaim bisa bertahan hingga 95 tahun ke depan.

Lalu bagaimana Desa ini bisa mempunyai ketahanan pangan begitu lamanya? 

Ada baiknya kita perlu menyimak hukum adat yang berpengaruh pada pengelolaan sumber daya pangan di Desa Ciptagelar

1. Menganggap Padi sebagai Hal Sakral

Masyarakat desa ini sangat menghormati Padi sebagai sesuatu yang suci, layaknya sosok yang mempunyai roh atau jiwa.

BACA JUGA:Nasi Tangan Mertua, Sajikan Bebek Goreng Terenak di Tasikmalaya, Ini Lokasi dan Daftar Menu Best Sellernya

Jadi tidak heran perlakuan warga desa terhadap tumbuhan padi pun penuh kehati-hatian.

Masyarakat Ciptagelar memegang prinsip "Padi adalah Ibu Kehidupan". Sehingga dilarang untuk memperjualbelikan padi maupun beras, karena dianggap seperti menjual kehidupan itu sendiri.

Kategori :