TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sarapan sehat dan bergizi sangat penting untuk mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar anak.
Namun, di SMPN 20 Tasikmalaya, banyak siswa yang masih belum terbiasa sarapan atau memilih makanan yang tidak bergizi seimbang.
Kemarin Senin, 12 Agustus 2024, saat pelaksanaan Gerakan Aksi Bergizi Serentak, ditemukan banyak siswa yang membawa makanan cepat saji seperti fried chicken.
"Kami menemukan banyak siswa yang makan junk food. Dari sekian banyak, hanya tiga siswa yang membawa ikan yang memiliki kandungan protein baik," ujar Feni Yulita, ahli gizi dari Puskesmas Kawalu.
BACA JUGA:Pengacara di Kota Tasikmalaya Jadi Korban Penganiayaan saat Melerai Pertengkaran
Feni juga menyoroti kebiasaan anak-anak yang jajan makanan kurang sehat di sekolah, seperti cimol dan minuman es dengan rasa teh.
Kebiasaan ini, ditambah dengan tidak sarapan, dapat berdampak negatif pada kesehatan dan konsentrasi belajar mereka, serta meningkatkan risiko kegemukan.
Meskipun program sarapan bersama ini penting, sayangnya tidak semua sekolah di Kota Tasikmalaya melaksanakannya.
Feni berharap ada kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan semua sekolah rutin memantau asupan gizi siswa.
BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Ciamis Berikan Catatan Penting Setelah Penetapan DPS Pilkada 2024
Kepala SMPN 20 Tasikmalaya, H. Asep Sutisna Putra, mengakui bahwa aksi sarapan bersama ini baru dilaksanakan kembali setelah setahun vakum.
Dia berharap program ini bisa membuat siswa terbiasa sarapan, meskipun menu yang dibawa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa.
"Diharapkan sarapan yang dibawa bergizi, idealnya sesuai konsep 4 sehat 5 sempurna, meskipun kami memahami bahwa faktor ekonomi juga berperan," tambah Asep.