Cerita Kampung Tua di Kampung Dumaring Kaltim, Kepala Adat: Rindu Rumah Putih

Sabtu 20-07-2024,14:43 WIB
Reporter : Tiko Heryanto
Editor : Tiko Heryanto

Mulai bermukim di kawasan Tepian Limau, Asri masih mengingat soal rumah putih. Rumah yang dianggap sebagai warisan leluhur. kondisinya saat itu masih utuh.

Sesekali, dia bersama orang tuanya kerap mendatangi lokasi itu. Selain ada tanah garapan, juga kerap memanen buah-buahan. 

Kian hari, kawasan Kampung Tua kian ditinggalkan. Bangunan bekas rumah, termasuk rumah putih akhirnya usang dimakan rayap. 

BACA JUGA:Pemerintah Kampung Dumaring Mengikuti Program Kampung Iklim, Penanaman Mangrove Jadi Bahan Penilaian

“(Rumah putih) Atapnya terbuat dari sirap. Sirap dari kayu ulin yang dipotong pipih. Sayang sekali dibiarkan. Rindu rumah putih,” sesal dia sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Tokoh-tokoh masyarakat khususnya keturunan dari dayak Baluy dan Asi’i, kata Asri, masih menyimpan kerinduan. Enggan meninggalkan Kampung Tua yang ada rumah putihnya itu.

Bagi Asri, rumah putih adalah warisan leluhur. Di dalamnya menyimpan pesan kerukunan. Tidak ada satu warga atau keluarga yang tidak kompak. Semua kokoh dalam kebersamaan. 

Hadirnya Program Kolaborasi Konservasi Hutan dan Sungai Dumaring yang disokong Kuala Lumpur Kepong Berhard (KLK) sekaligus membawa angin segar bagi masyarakat dan Pemerintah Kampung Dumaring.

Sebab, program yang digagas dan dirancang oleh PT Dinamiga Aksenta (Aksenta) menggandeng Yayasan Belantara ini sejalan dengan arah pembangunan Pemerintah Kampung Dumaring.

Diketahui, lokasi Kampung Tua tidak jauh dari kantor Pemerintah Kampung Dumaring. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Atau sekitar 3 kilometer dari Kampung Dumaring saat ini. 

Kampung Tua berada di arah timur Kantor Kampung. Masih sederet Kantor Kampung Dumaring. Jalan masuk ke Kampung Tua, diapit perkebunan sawit. Radartasik (Disway Group) sudah empat kali ke kawasan Kampung Tua.

Pertama, bersama Direktur Akseta, Sudjatnika, didampingi Koordinator Pelaksana Program Kolaborasi dan Konservasi Hutan dan Sungai Dumaring, Nandang Mulyana.

BACA JUGA:Penting! Tata Laksana P3K Jadi Bahan Penyusunan SOP Patroli LPHD Pangalima Jerrung Kampung Dumaring

Turut hadir ke lokasi Tim Program Independent Evaluator Ir. Nurcahyo Adi MBA dan pakar Program Konservasi atau Conservation Program Expert Panel (CPEP) Prof Sudarsono Seodomo Ph.D, Program Coordinator dan Institusional Development.

Kunjungan kedua dan ketiga saat patroli kawasan Kampung Tua yang kini disebut juga sebagai tanah adat. Patroli dilakukan oleh keturunan lima keluarga yang merupakan suku dayak Baluy dan Asi’i.

Kelima keluarga ini telah menyematkan nama perkumpulan. Yaitu Kerukunan Keluarga Pati Raja atau disebut Kekal Pati Raja. Dari mana nama Pati Raja itu diambil? Akankah rumah putih itu kembali dibangun? (bersambung…)

Kategori :