”Jadi artinya mengenang sejarah dan ingin mengetahui karakter dari daerah itu seperti apa. Rasa keingintahuan beliau cukup besar dan menghormati sejarah dengan selalu mengusahakan ke museum walaupun hanya dengan ajudan,” ujar Bey.
Nuriana saat menjadi Gubernur di era krisis moneter. Dia dikenal dengan ide dan gagasan program pro rakyat yang bertajuk Dakabalarea.
Daka bermakna Dahareun loba kabeuli ku rakyat (banyak makanan dan sanggup dibeli oleh rakyat).
Balarea bermakna Barudak masih bisa sakola (anak-anak masih bisa bersekolah).
”Jadi sungguh mulia ide yang dilakukan beliau. Kita doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ajak Bey.
Selain Dakabalarea, almarhum juga memajukan santri melalui program Santri Raksa Desa. Itu merupakan program pengentasan kemiskinan saat krisis moneter.
Yudi Guntara sebagai perwakilan keluarga almarhum, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, TNI, Kogartap dan elemen masyarakat yang hadir saat pemakaman dan selama almarhum menjalani perawatan di rumah sakit.
Nuriana lahir di Kabupaten Sumedang pada tanggal 17 April 1938. Dia memimpin Jabar sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode yakni pada 1993-1998 dan 1998-2003.
BACA JUGA: Spesifikasi Lengkap Galaxy Z Flip6: Apa Itu Super AMOLED FlexWindow?
Sebelum menjabat sebagai gubernur, Nuriana adalah tentara aktif dan berprestasi. Dia pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991-1993.
Dia menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962. Salah satu penghargaan yang dimiliki almarhum adalah Bintang Maha Putra Utama.