Menelusuri Sejarah Sepeda Onthel di Indonesia, Jadi Simbol Kelas Sosial Pada Masa Hindia Belanda

Kamis 09-05-2024,10:13 WIB
Reporter : Denden Rusyadi
Editor : Usep Saeffulloh

RADARTASIK.COM - Sejarah sepeda onthel di masa Hindia Belanda, bulan sekadar alat transportasi, tapi juga merupakan simbol dari kelas sosial tertentu. 

Sepeda onthel menjadi alat transportasi abad ke-20 yang populer di Indonesia sejak penjajahan Belanda.

Sejarah sepeda onthel di Indonesia dimulai pada masa Hindia Belanda.

Saat itu, sepeda onthel populer sebagai sarana transportasi di daerah perkotaan.

BACA JUGA: Cari Tahu! Ide dan Pengetahuan Menurut Plato, Filsuf Yunani Kuno yang Pengaruhnya Masih Bertahan hingga Kini

BACA JUGA: Jadwal PPDB 2024 Tahap 1 untuk SMA, SMK dan SLB Jawa Barat, Calon Peserta Didik Baru dan Orang Tua Harus Tahu

Penamaan mengenai sepeda ini diambil dari bahasa Jawa, mereka menyebutnya onthel yang artinya mengayuh.

Orang Jawa juga menyebut sepeda dengan sebutan Pit yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu Fietsen (sepeda).

Sementara orang Sunda menyebut sepeda dengan istilah sapedah. Baik, sepeda ataupun sapedah diambil dari bahasa Perancis, velocipede. Yang secara etimologi artinya mengayuh cepat.

Adapun orang Aceh menyebutnya Keutangen, yang berasal dari istilah Melayu yaitu kereta angin.

BACA JUGA: Minus Sang Kapten Rizky Ridho dan Justin Hubner, Ini Kekuatan Timnas Indonesia U-23 di Laga Lawan Guinea

BACA JUGA: Mulai Oktober 2024, Penjual Daging Ayam Potong Harus Punya Sertifikat Halal, Ini Tujuannya

Sepeda Onthel Simbol Kelas Sosial

Sepeda onthel menjadi simbol status sosial  pada masa Hindia Belanda merupakan yang menggambarkan kelas sosial tertentu. 

Pada saat itu, sepeda onthel dianggap sebagai kendaraan yang eksklusif dan mahal, sehingga hanya orang-orang kelas atas yang mampu memilikinya.

Kategori :