TASIKMALAYA RADARTASIK.COM — Mitigasi bencana terus dilakukan agar masyarakat senantiasa waspada dan mengetahui potensi bencana alam di wilayahnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemetaan soal potensi bencana alam gempa bumi dan tsunami di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.
Pemetaan soal potensi bencana alam gempa bumi dan tsunami di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya penting dilakukan karena BMKG melihat potensi bencana yang cukup dahsyat jika terjadi patahnya lempengan megathrust di sepanjang Pantai Cipatujah.
Tak tanggung-tanggung berdasarkan prediksi BMKG jika megatrust patah di Pantai Cipatujah, maka berpotensi terjadi gempa bumi dengan kekutan 8,7 magnitudo dan disusul oleh tsunami gelombang air laut 15 mater.
BACA JUGA: 13 Kandidat Berebut Tiket PKB untuk Maju di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Siapa Saja?
BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Andi Ibnu Hadi Diantar Ratusan Santri Daftar ke PKB Bidik Kursi Z1
Berdasarkan analisa BMKG, hanya dalam hitungan kurang dari 23 menit, air laut tsunami bisa sampai ditepi Pantai Cipatujah.
Plt Deputi Geofisika BMKG Pusat, Hanif Andi Nugraha terus memantau patahan megathrust di pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.
Terlebih saat inu sering terjadinya gempa bumi dan terbaru gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Garut pada Sabtu 27 April 2024.
Sekolah lapangan gempa bumi dan tsunami di Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 30 April 2024. istimewa--
Gempa Garut tersebut terjadi akibat deformasi batuan Indonesia-Australia yang masuk batuan benua Asia.
BACA JUGA: Rumah Rusak Akibat Gempa 6.5 Magnitudo di Kabupaten Garut Bertambah Jadi 151 Titik
BACA JUGA: 190 PPPK Formasi 2023 Guru, Nakes dan Tenaga Teknis Dilantik, ini Pesan Penjabat Wali Kota Banjar
Bahkan lengkungan itu tumbuhkan batuan menjadi patah hingga menyebakan gempa di Kabupaten Garut.
"Melihat itu, potensi gempa yang disebakan oleh lempengan megathrust bisa terjadi kapan saja," katanya.