RADARTASIK.COM - Al-Kindi yang memiliki nama lengkap Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq Al-Kindi, adalah seorang filsuf Muslim pertama yang hidup pada abad ke-9.
Dia dianggap sebagai salah satu tokoh filsafat yang menjadi pelopor dalam sejarah filsafat Islam.
Kontribusi Al-kindi dalam bidang keilmuan seperti matematika, fisika, astronomi, dan kedokteran, sangatlah besar.
Al Kindi lahir di Kufa, Irak, pada tahun 805 M. Dalam melahirkan pemikirannya, Al-Kindi sangat dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Yunani, khususnya karya-karya Aristoteles dan Plato.
BACA JUGA: Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto Memastikan Keselamatan Warganya, Berkeliling Wilayah Terdampak Gempa
BACA JUGA: Belum Beruntung! Timnas Indonesia Takluk 0-2 dari Uzbekistan pada Laga Semifinal Piala Asia U23 2024
Dia berupaya untuk mendamaikan filsafat Yunani dengan pemikiran Islam, memadukan penyelidikan yang rasional dengan ajaran Islam.
Al-Kindi menekankan pentingnya akal dan intelek dalam memahami dunia dan sifat Allah.
Salah satu pemikiran Al-Kindi adalah tentang kekuatan jiwa.
Al-Kindi berpendapat bahwa jiwa manusia memiliki tiga kekuatan yang berbeda, yaitu kekuatan intelektual atau berpikir (al-nafs al-'aqliyah), kekuatan nafsu (al-nafs al-shahwiyyah), dan kekuatan amarah (al-nafs al-ghadabiyyah).
BACA JUGA: Membanggakan, Dua Siswa SD Kota Banjar Meraih Prestasi di Kompetisi Matematika Tingkat Nasional
BACA JUGA: UPDATE, 41 Rumah di Tasikmalaya Rusak, 145 Jiwa Terdampak Gempa Garut, Satu Rumah Dirobohkan
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pemikiran Al-Kindi tentang tiga kekuatan jiwa:
1. Kekuatan Nalar atau Kekuatan Berpikir
Kekuatan ini terkait dengan akal dan pemahaman rasional.