Kaum ibu dan pemudi Kampung Dumaring berfoto bersama saat menanam bibit pohon bakau di Kawasan Mangrove Dumaring, Sabtu, 9 Maret 2024. -Sandy Abdul Wahab-Radar Tasikmalaya
Pemudi Kampung Dumaring, Whitney Christina Bellamy, Kurniati, dan rekan-rekannya, senang bisa terlibat dalam kegiatan penanaman pohon bakau.
Whitney, yang juga menjabat sebagai Bendahara Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Pangalima Jerrung Kampung Dumaring, mengungkapkan, kegiatan menanam pohon bakau ini adalah pengalaman pertamanya.
”Rasanya senang bisa bergabung untuk melakukan penanaman pohon bakau ini. Happy!” ujarnya.
Kurniati, Sekretaris LPHD Pangalima Jerrung Kampung Dumaring, menambahkan, menanam pohon bakau sangat penting sebagai upaya melestarikan hutan yang ada di Kampung Dumaring dan mencegah abrasi pantai serta bencana alam lainnya.
BACA JUGA:Pemerintah Kampung Dumaring Mengikuti Program Kampung Iklim, Penanaman Mangrove Jadi Bahan Penilaian
Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring diinisiasi oleh empat pihak, yaitu Eagle High Plantations (EHP), sebagai penyandang dana; Aksenta, sebagai perancang dan pengelola program; Pemerintah Kampung Dumaring, sebagai tuan rumah program dan pihak yang paling berkepentingan; dan KPH Berau Pantai, sebagai instansi pemerintah daerah dengan status unit pelaksana teknis daerah (UPTD) di bawah Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) menyelenggarakan pengelolaan hutan di tingkat tapak, termasuk hutan mangrove.
Penanggung Jawab Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring, Sujatnika, menerangkan, misi dari kehadiran program kolaborasi konservasi di Kampung Dumaring ini adalah memastikan ekosistem mangrove efektif sebagai benteng pertahanan pesisir kampung dan berperan penting dalam pembangunan ekonomi kampung. Misi ini direalisasikan melalui lima tujuan.
Pertama, mencegah berlanjutnya degradasi dan hilangnya mangrove.
Kedua, meningkatkan luas, cakupan, dan lebar area mangrove.
BACA JUGA:Penting! Tata Laksana P3K Jadi Bahan Penyusunan SOP Patroli LPHD Pangalima Jerrung Kampung Dumaring
Ketiga, mengembangkan dan mengelola ekoeduwisata (wisata alam dan wisata pendidikan) dan usaha masyarakat di area mangrove sebagai usaha yang berkelanjutan dan menguntungkan serta sebagai lokomotif penghela pembangunan ekonomi kampung.
Keempat, membekali pemerintah kampung dan masyarakat lokal dengan kemampuan yang diperlukan dalam restorasi dan perlindungan mangrove serta dalam pengembangan dan pengelolaan ekoeduwisata dan usaha masyarakat.
Kelima, meraih dan mempertahankan dukungan, keterlibatan, dan kontribusi nyata pemerintah dan pemangku kepentingan utama lainnya (key stakeholders) terhadap inisiatif ini.
Kegiatan penanaman perdana pohon bakau dilaksanakan di areal terbuka pesisir Dumaring. Areal terbuka ini, pada 20-30 tahun lalu, merupakan hutan mangrove yang rapat.
BACA JUGA:Hasil Pelatihan, LPHD Pangalima Jerrung Akan Membuat SOP Patroli di Hutan Desa Dumaring