“Karena alat berat buldozer itu kan tidak murah juga hampir Rp 1,2 miliar. Saya coba mengajukan ke pihak-pihak yang bisa men-support, baik ke provinsi maupun ke beberapa perusahaan yang memungkinkan,” tutur Cheka Virgowansyah.
BUTUH BANTUAN KELURAHAH
Masalah sampah di Kota Tasikmalaya, lanjut Cheka Virgowansyah, dirinya juga membutuhkan bantuan dari kelurahan dan kecamatan.
Makanya pada hari Kamis, 22 Februari 2024, Cheka mengumpulkan semua camat dan lurah se-Kota Tasikmalaya di aula Bappelitbangda.
Dalam kumpulan itu dibahas bagaimana solusi pengelolaan sampah di Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA:Pembangunan Pusat Observasi Bulan di Kabupaten Pangandaran Belum Terwujud, kenapa?
“Bersama lurah dan camat akan mencari solusi. Karena masing-masing karakter kecamatan kan berbeda-beda. Intinya lurah dan camat harus berpwran aktif wilayahnya tetap bersih,” tegas Cheka.
Ingin semua kelurahan dan kecamatan bersih, ternyata Cheka Virgowansyah memiliki sebuah impian.
Dia ingin Kota Tasikmalaya meraih Adipura. Penghargaan untuk kebersihan dari pemerintah pusat.
“Sangat berharap. Kita tetap minta support dari semua pihak. Mudah-mudahan (Adipura) bisa terwujud. Karena itu tujuan kita semua,” harapnya.
Mengatasi masalah sampah tutur orang dekat Mendagri Tito Karnavian ini, ada dua hal yaitu penanganan dan pengurangan.
“Nah yang mau kita kejar adalah pengurangan. Ada program yang nanti mau kita munculkan. Siklus bagaimana sampah ini tidak perlu sampai ke TPS,* katanya.
Cheka Virgowansyah menambahkan bahwa Aplikasi Gerakan Olah Sampah (GOSO) akan kembali diperkenalkan kepada warga.
Cheka mengklaim aplikasi GOSO selama ini ampuh mengurangi kiriman sampah dari rumah ke TPS dan TPA.