
Sedikit demi sedikit melalui obrolan ringan disentuh hatinya. Mereka pun mulai terbuka pemahamannya dan melunak dari keradikalannya.
Sirkuit MotoGP Mandalika
Di Nusa Tenggara Barat ada sebuah sirkuit kelas internasional yang namanya mendunia: Sirkuit Mandalika.
Di sini ajang MotoGP F-1 digelar dengan meriah. Indonesia menjadi pusat perhatian dunia ketika pesohor balapan Formula-1 berlaga di sini.
Bintang-bintang MotoGP seperti Alex Espargaro, Aprilia Maverick Vinales, Jorge Martin, Marco Bezzecchi, Marc Marquez, bisa dilihat dari dekat oleh pecintanya di Indonesia.
Sosok Farid Makruf memiliki peran penting yang tidak terungkap. Dia dengan kesahajaannya melunakan dan mencarikan solusi terbaik untuk warga pemilik lahan .
Di lahan mereka itu dengan pendekatan Farid Makruf akhirnya bisa terwujud menjadi Sirkuit Mandalika.
Padahal bertahun-tahun penyelesaian lahan untuk sirkuit MotoGP Mandalika tidak beres. Itu karena ada pihak yang ‘mengail di air keruh’.
BACA JUGA:Mobil Listrik MG ES EV Bisa Lari 185 Km, MG Maxus 9 Rekomended Sebagai Kendaraan Keluarga
BACA JUGA:Satgas Nataru Pertamina Mulai Siaga 24 Jam Jamin Stok Hingga Distribusi BBM, Avtur dan Gas
Pihak yang seperti ini selalu picik kareba ingin meraih untung untuk diri dan kekompoknya. Tidak peduli kepentingan negara terhambat.
Pemulihan Dampak Gempa Bumi Lombok
Farid Makruf selalu mencintai daerah tempat tugasnya. Buktinya ketika sudah tidak menjadi Danrem 162/Wira Bhakti NTB yang berkantor di Mataram Lombok, Farid Makruf kembali datang.
Kala itu tanggal 29 Juli 2018 Pulau Lombok diguncang gempa darat berkekuatan 6.4 SR dengan kedalaman 24 km. Pusat gempa 47 km timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Pulau Lombok seperti mau kiamat karena gempa susulan berkekuatan lebih besar 7 SR pada 5 Agustus 2018. Guncangannya terasa di seluruh Pulau Lombok hingga Pulau Bali.
Bangunan rumah penduduk, perkantoran, sarana ibadah, hotel, banyak yang ambruk. Lombok benar-benar porak-poranda. Luluh lantak. Korban tewas mencapai 500 orang.