Sebab TNI dan Polri seharusnya menjadi tauladan bagi masyarakat. Bukan sebaliknya menjadi pelaku pelanggaran ketertiban dan keamanan.
Sebagai Danbrigif 13 Galuh Rahayu, Farid Makruf tidak memiliki kekuasaan teritorial.
Kesatuan TNI yang terkait teritorial adalah Komando Distrik Militer (Kodim).
Gayung bersambut, Komandan Kodim (Dandim) 0612 Tasikmalaya saat itu Letkol Muhammad Muchidin,.S.Sos, adik tingkatnya.
Muhammad Muchidin AKABRI angkatan 1992. Komunikasi pun terjalin dengan Dandim Muhammad Muchidin yang kini sudah berpangkat bintang dua dan menjadi Staf Khusus Kasad.
Sebagai Dandim sosok Muchidin juga sangat supel. Sekalipun yunior tetapi hubungannya dengan Farid Makruf dan Gupuh Setiyono begitu akrab.
Trio perwira menengah Kapolres Tasikmalaya Kota, Danbrigif 13 Galuh Rahayu, Dandim 0612 Tasikmalaya, ternyata tidak cukup.
Ada kesatuan TNI AU yakni Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Wiriadinata yang harus dirangkul.
Danlanud Letkol Pen Indan Gilang Buldansyah, S.Sos, jebolan Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan 1995, ternyata antusias saat diraih seniornya untuk kompakan.
Kloplah komandan empat institusi ini untuk satu tekad berbuat yang terbaik selama bertugas di Tasikmalaya.
Kompaknya komandan empat kesatuan TNI dan Polri membawa dampak dahsyat.
Oknum-oknum anggota yang ‘nakal’ harus tiarap. Terutama yang biasa memback up aktivitas melanggar hukum.