Ada juga tempat duduk yang dibentuk mirip bahan dasar kelom geulis khas Tasikmalaya.
Kamu bisa duduk-duduk di sini dan mengabadikan dengan berfoto bareng atau swafoto.
Di bagian tengah jalan hanya menyisakan badan jalan satu jalur yang lebarnya cukup untuk dua kendaraan roda empat.
BACA JUGA:Sosialisasi Beasiswa JFLS, Kapan JFLS Goes to School 2023 Hadir di Tasikmalaya? Ini Jadwalnya
Sekitar 400 meter menyusuri Pedestrian Hazet Musthofa dilanjutkan belok.ke kiri ke Pedestrian Cihideung.
Di Pedestrian Cihideung hampir semua badan jalan difungsikan untuk pejalan kaki.
Hanya disisakan di sisi kirinya jalan selebar 3 meter untuk lalu lintas kendaraan.
Awalnya jalan 3 meter itu untuk memudahkan bongkar muat kendaraan yang membawa barang ke toko-toko sepanjang kawasan Pedestrian Cihideung.
Tetapi entah bagaimana jalan selebar 3 meter itu beralih fungsi jadi tempat parkir motor dan tempat lapak jualan pedagang kaki lima.
Sehingga akses untuk para pemilik toko membawa masuk dan keluar barang jadi tidak bisa.
Pun dengan kawasan Pedestrian Cihideung pun pedagang kaki lima kembali memadatinya.
Jadinya Pedestrian Cihideung tidak lagi nyaman untuk pejalan kaki seperti tujuan pembangunan yang menguras anggaran belasan miliar rupiah itu.
BACA JUGA:Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kembangkan Desa Gen SIM di Manonjaya
BACA JUGA:Forever Young di Masa Tua, Jaga Stamina Tetap Bugar, Inilah 10 Vitamin Terbaik Cocok untuk Lansia
Kalau ke sini sekarang lebih asyik untuk belanja barang-barang kelas kaki lima.