RADARTASIK.COM - Gedung Putih kelabakan setelah Presiden AS Joe Biden sebarkan hoax Pejuang Hamas bunuh anak-anak Israel saat melakukan serangan kilat.
Dua pejabat Gedung Putih buru-buru mencabut klaim Biden tentang Pejuang Hamas yang bertindak seperti teroris dengan membunuh anak-anak Israel.
Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden belum melihat gambar atau mengkonfirmasi laporan mengenai “teroris yang memenggal kepala anak-anak” di Israel.
Mereka menyatakan bahwa pernyataan Presiden AS Joe Biden mengenai hal ini didasarkan pada tuduhan pejabat Israel.
BACA JUGA:Usai Berfoto Bersama Pelatih Kiper Persib, Pemain Persebaya Ini Resmi Dipinang Persiraja
Kedua pejabat tersebut mengindikasikan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa Biden dan pejabat Amerika lainnya tidak secara pribadi melihat Hamas membunuh anak-anak, dan mereka juga tidak yakin akan hal tersebut.
Menurut NBC, dua pejabat Gedung Putih melaporkan bahwa pernyataan Biden mengenai gambar “teroris yang memenggal anak-anak” di Israel didasarkan pada laporan media dan tuduhan pejabat Israel.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden sangat yakin bahwa pejuang Hamas dari fraksi Brigade Al-Qassam memenggal kepala anak-anak Israel dalam serangan pada 7 Oktober.
"Penting bagi Amerika untuk melihat apa yang terjadi di sana (di Israel). Saya telah melakukan pekerjaan ini sejak lama. Saya tidak pernah berpikir saya akan melihat rekaman teroris yang memenggal kepala anak-anak,” kata Biden dalam pernyataan pers dikutip dari Al-Quds Al-Arabi.
BACA JUGA:Sedaap! Proyek Kereta Cepat Akan Dilanjutkan Sampai Surabaya, Tanggung Kalau Sampai Bandung
Menanggapi tuduhan Amerika dan Israel ini, Brigade Al-Qassam melakukan aksi balasan yang menohok Joe Biden melalui sebuah klip video.
Pada Rabu, 11 Oktober malam, Brigade Al-Qassam menunjukkan video merekamembebaskan seorang wanita Israel dan dua anaknya setelah ditahan di Jalur Gaza selama berhari-hari.
Dalam Video tersebut, terlihat wanita Israel itu melintasi pagar yang memisahkan Jalur Gaza dan Israel bersama kedua anaknya, ditemani oleh pria bersenjata Qassam.
Pejuang dari Brigade Al-Qassam membiarkan wanita Israel memasuki pagar sebelum kembali ke Gaza.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa penderitaan rakyat Palestina ada di hati umat Islam saat berbicara di forum Pekan Energi di Moskow.