RADARTASIK.COM - Dewi Kumari, sebuah tradisi kuno yang bersarang dalam keberagaman kepercayaan di Nepal, adalah perwujudan kemurnian dan spiritualitas.
Dalam kepercayaan Buddha dan Hindu, seorang anak perempuan yang belum mencapai usia pubertas dapat menjadi Kumari, simbol kesucian tertinggi.
Sebelum kebijakan besar dibuat, bahkan perdana menteri Nepal mengunjungi kuil Kumari, memohon berkah untuk kebijakan tersebut.
BACA JUGA:Tol Indrapura - Kisaran Rampung Akhir 2023, Waktu Tempuh Medan - Kisaran Hanya 2 Jam
Proses Pemilihan Kumari
Proses seleksi Kumari bukanlah hal yang mudah. Dengan kriteria ketat dan pemeriksaan yang cermat oleh para tokoh agama dan ahli astrologi, hanya gadis dengan 32 kesempurnaan tubuh dan ketenangan spiritual yang layak menjadi Kumari.
Mereka harus bebas dari cacat, luka, dan bahkan tidak boleh takut terhadap pemandangan darah.
Setelah dipilih, Kumari hidup terpisah dari keluarganya, tinggal di kuil, dan tidak boleh menunjukkan emosi seperti anak-anak biasanya lakukan.
Arti Senyuman Kumari
"Kumari Senyum" adalah konsep unik yang mencerminkan senyuman ikonik yang ditampilkan oleh Dewi Kumari.
Dalam kepercayaan Nepal, senyuman ini dianggap sebagai lambang kemurnian dan spiritualitas. Meskipun sering diartikan sebagai cinta kasih tanpa syarat dan kesadaran diri yang tinggi, ada juga keyakinan bahwa senyuman Kumari membawa kebahagiaan dan kedamaian kepada mereka yang melihatnya.
Namun, ada sisi lain dari kehidupan Kumari yang tidak selalu bersinar terang. Mereka harus hidup dalam pembatasan ketat, tanpa bisa mengekspresikan emosi mereka secara bebas.
Sebagian orang percaya bahwa melihat atau mengalami tindakan Kumari, termasuk senyumannya, bisa membawa malapetaka.
BACA JUGA:MANTAP! Data 7 Golongan KPM PKH Tahap 4 dan BPNT Tahap 5 Sudah Muncul di SIKS NG