Dahlan Iskan Melintas di Tol Cisumdawu Teringat Saat Meliput Kapal Tampomas II yang Karam

Senin 31-07-2023,10:12 WIB
Reporter : Ali
Editor : Tina Agustina

Menurut Dahlan Iskan alat untuk melubangi bukit itu mahal. Kalau untuk bukit yang rendah dan jaraknya dekat harusnya dibuka atau dibelah saja bukitnya.

Lalu di antara keduanya dinding bukit diberi penguat atau penahan tebing agar tidak longsor.

“Tetapi saya juga tidak tahu alasannya kenapa harus dibuat terowongan seperti itu,” kata pria yang terkenal dengan gaya kebijakan nyelenehnya saat menjabat menteri BUMN.

BACA JUGA:Wacana Full Day School di Kota Tasikmalaya vs Perpres Nomor 21 Tahun 2023

“Karena di atas terowongan itu ada situs Prabu Siliwangi. Jadi tidak boleh dirusak. Makanya dibuat terowongan,” duga Yanto menimpali ungkapan ketidaktahuan Dahlan Iskan soal alasan pembuatan terowongan.

Kalau memang ada alasan begitu, timpal Dahlan Iskan, alasan membuat terowongan bisa dimaklumi. 

“Itu gunung apa?” tanya Dahlan Iskan begitu mobil sudah melewati terowongan dan masuk kawasan kota Sumedang.

“Gunung Tampomas,” jawab Yanto.

BACA JUGA:Persebaya Kritik Kinerja Wasit saat Lawan Persija, Sho Yamamoto Ditendang, Bruno Moreira Didorong

Dahlan terperanjat mendengar nama Tampomas.

Ternyata dia ingat sebuah nama kapal yang tenggelam di tahun 1980-an.

Nama kapalnya Tampomas II. Kapal itu terbakar dan tenggelam di peraian laut Masalembo dekat Kalimantan.

Dahlan Iskan yang masih wartawan di majalah Tempo, mendapat penugasan melakukan peliputan.

BACA JUGA:Persebaya Kritik Kinerja Wasit saat Lawan Persija, Sho Yamamoto Ditendang, Bruno Moreira Didorong

Dari situ juga titik awal melesat karir jurnalisnya hingga menjadi orang berjuluk “raja koran” di Indonesia.

Dijuluki begitu karena dia berhasil membangun ratusan koran di semua daerah kota dan kabupaten di Indonesia.

Kategori :