Meluncur di Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) lalu lintas lengang. Sekitar pukul 08:20 WIB Apllpard putih yang ditumpangi Dahlan Iskan mulai mendekat gerbang tol Cileunyi untuk lanjut ke Tol Cisumdawu.
Pukul 08:20 WIB masuk Gerbang Tol Cisumdawu. Suasana masih belum ramai dengan kendaraan lain.
“Tol ini lebih ramai dari Tol Sumatera awal-awal,” ujar Dahlan Iskan sambil melihat ke depan jalanan.
Mobil terus melaju dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam.
“Ini daerah apa?” tanya Dahlan Iskan.
“Jatinangor,” jawab Dirut Disway.Id Group Yanto S Utomo yang duduk di kursi kiri depan.
Lalu Yanto memberitahu kalau nanti akan melintasi terowongan kembar yang jadi icon Tol Cisumdawu.
Dahlan Iskan antusias mendengar ada terowongan kembar. Tak lama mulai terlihat terowongan kembar.
BACA JUGA:SEJARAH Resmi Indonesia Meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto
“Itu Abah,” kata Yanto begitu kendaraan yang dikemudikan Sukron, direktur Radar Tegal Group.
Mobil pun makin mendekat masuk mulut terowongan.
“Hah, kok pendek sekali. Saya kira seperti di Tiongkok. Kalau segini nggak harus terowongan. Dibelah saja bukitnya,” ujar Dahlan Iskan.
Terowongan kembar dengan lebar 14 meter dan panjang 426 meter menurut Dahlan Iskan terlalu dekat.
BACA JUGA:Dipuji Habis Rhoma Irama, Aldi Taher Memanggil Sang Raja Dangdut dengan Sebutan Guru
Bukitnya juga dia mengira memang gunung yang menjulang tinggi seperti halnya terowongan tol di Cina.