BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain AC Milan vs Lumezzane, Malam Ini Pukul 22.00 WIB
Sementara itu Danlanud Wiriadinata, Letkol Pnb Adi Putra Buana menuturkan, Bandara di Tasikmalaya ini sebelumnya disebut Bandara Cibeureum.
"Di mana bandara ini sebagai alternatif pendidikan pilot atau para penerbang di Indonesia. Pada saat itu Jakarta masih dikuasai Belanda. Jadi kita harus menepikan para penerbang dan pesawat kita," tuturnya.
Salah satunya saat itu di Andir, Bandung, kemudian di Cibeureum, Tasikmalaya. Kebetulan saat itu ada beberapa pesawat peninggalan Jepang yang diperbaiki oleh Komandan Lanud Wiriadinata pertama, yaitu Letkol Tek, Basir Surya.
"Beliau adalah seorang teknisi angkatan udara yang bisa menerbangkan pesawat dan bisa memperbaikinya. Bahkan saat itu beliau menerbangkan pesawat selama 30 menit mengudara di wilayah Tasikmalaya," katanya.
Jadi, jelas dia, kenapa sejarahnya bahwa di monumen ini pesawat latih, karena dulu di sini adalah tempat pendidikan pelatihan penerbang oleh TNI AU atau dulu disebut BKR (Badan Keamanan Rakyat) Bagian Udara.
"Dengan adanya tugu ini mudah-mudahan bisa menjadi pusat kreativitas dalam artian masyarakat lebih cinta lagi terhadap Dirgantara dan lebih mengetahui bahwa di sini ada bandara atau Kota Tasikmalaya punya bandara," harapnya.