"Bukan pegawai Irjenkemendikbud. Asesor. Bukan pejabat. Ke depan lagi kami akan edukasi orang tua untuk menghindari komunikasi dengan pihak luar, seperti medsos demi masa depan anak. Jadi tak hanya edukasi ke anak-anak," jelasnya.
Tukas dia, agar ke depan tak terulang, pihaknya akan membuat alat komunikasi yang lebih simple dengan para orang tua siswa.
Jadi tak hanya merawat dan mengedukasi anak-anaknya saja. Ini agar orang tua juga mengetahui perkembangan anak-anaknya.
"Jadi kejadiannya 3 laki-laki dan 1 perempuan. Anak-anak tak akan disanksi ya. Tapi akan terus kami edukasi. Kita akan perkuat karakter mereka kerja sama dengan KPAID. Menggalakan sekolah ramah anak," tukasnya.