”Pak... pak!” teriak anggota polisi yang seragam lengkap dan memegang HT. Tapi jarak ia ke kedua pasangan renta sudah agak jauh masuk Tol Cisumdawu.
Polisi rekannya yang berbadan gempal, kepala plontos, mengenakan rompi khas anggota lantas dengan HT tersemat di dada kiri, berlari sambil bertanya ke rekannya, ”Rek kamana nya (mau ke mana ya)?”
”Teuing kudu kana motor (Tidak tahu, harus pakai motor),” jawab polisi yang memegang HT itu.
Mendapat jawaban itu sang polisi yang juga mengenakan kacamata tetap lari mengejar di Tol Cisumdawu sambil berteriak memanggil, ”Pak... pak!”
BACA JUGA: Profil, Catatan Gol dan Harga Transfer Marko Arnautovic Pengganti Zlatan Ibrahimovic di AC Milan
Rekan polisi lainnya ikut mengejar sambil memvideokan peristiwa rekannya berlari ke arah kakek dan nenek itu.
Akhirnya pasangan renta itu terkejar. Polisi minta mereka balik arah sebab tidak ada jalan di Tol Cisumdawu untuk pejalan kaki.
Kakek dan nenek yang sama-sama menenteng bawaan dibungkus kantong plastik hitam, balik arah mengikuti polisi yang mengejarnya dengan tertatih.
”Bade ka mana bapa teh? (Mau kemana bapak?),” tanya anggota Polres Sumedang itu.
BACA JUGA: Bertengkar dengan Mourinho, Mario Balotelli Mengaku Disuruh Turun dari Bis
”Bade ka Cisugan ka Kang Dayat,” nenek yang menjawab pertanyaan sang polisi.
”Ka Cisugan. Palih ditu ka dieu mah moal aya angkot (ke Cisugan. Sebelah sana ke sini tidak akan ada angkot),” timpal anggota polisi itu sambil mengarahkan tanggannya ke arah balik.
”Teu terang pak (tidak tahu pak),” kata nenek sambil berjalan pelan menyusuri tepian Tol Cisumdawu.
Melihat sang kakek menenteng tas, polisi minta izin membantu membawakannya.
BACA JUGA: Tak Tahan dengan Komentar Ngawur Cassano, Rafael Leao Kirim Emoji Tertawa
”Bilih abot ku abi pangyandakeun nya (kalau berat oleh saya dibawakan ya),” kata polisi sambil mau meraih tentengan di tangan kakek.